Comparative analysis of expressive speech acts in ENHYPEN featuring Bella Poarch TikTok post
ANGGUN MEGAH LANGGENG S, Drs. Winarto. M.M.Par.
2025 | Tugas Akhir | D4 BAHASA INGGRIS
ENHYPEN, boyband asal korea selatan dibawah HYBE Entertainment, berkolaborasi dengan penyanyi Amerika Bella Poarch pada single "Sweet Venom," yang dirilis di album "Orange Blood". Kolaborasi ini memberikan konteks menarik untuk mengkaji tindak tutur ekspresif di antara penggemar dari berbagai latar belakang. Komentar penggemar TikTok mengungkapkan berbagai respons emosional terhadap kolaborasi tersebut, memungkinkan analisis ekspresi tindak tutur ekspresif dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia untuk berkontribusi pada pengetahuan mengenai tindak tutur ekspresif dan memberikan pemahaman tentang bagaimana ekspresi emosional selaras dengan audiens dengan memeriksa komentar dari pengikut. Penelitian ini mengkaji tindak tutur ekspresif dalam komentar TikTok terkait kolaborasi tersebut. Menggunakan teori tindak tutur ekspresif dari Norrick (1978) dan Djatmika (2016), penelitian ini membandingkan tindak tutur ekspresif dari emosi positif dan emosi negatif dengan menganalisis komentar dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam penyampaian ekspresi dan emosi antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, ditemukan 170 tindak tutur ekspresif yang terdiri dari memuji (30%), berterima kasih (4.12%), meratapi (21.8%), mengejek (19.41%) dan menyesalkan (15.29%). Hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi tindak tutur negatif (61.18%) lebih tinggi daripada tindak tutur positif (38.82%). Dalam Bahasa Indonesia, komentar positif cenderung berfokus pada aspek visual sedangkan komentar dalam Bahasa Inggris lebih menekankan kolaborasi secara keseluruhan.
ENHYPEN, a South Korean boy band under HYBE Entertainment, collaborated with American singer Bella Poarch on the single Sweet Venom, which was released on the album Orange Blood. This collaboration provides an intriguing context for examining expressive speech acts among fans from different backgrounds. Fans's comments on TikTok reveal a range of emotional responses to the collaboration, allowing for an analysis of the expression of expressive speech acts in both English and Bahasa Indonesia to contribute to the body of knowledge regarding expressive speech acts and offer understanding on how emotional expressions align with the audience by examining comments from followers. This study examines expressive speech acts in TikTok comments related to the collaboration. Using the expressive speech act theory of Norrick (1978) and Djatmika (2016), this study compares expressive speech acts of positive and negative emotions by analysing Indonesian and English comments. The study reveals that there are significant differences in expression and emotion between Indonesia and English. Using a descriptive qualitative method, 170 expressive speech acts were found, consisting of praising (30%), thanking (4.12%), lamenting (21.18%), mocking (19.41%), and deploring (15.29%). The result shows that the frequency of negative speech acts (61.18%) is higher than that of positive speech acts (38.82%). In Bahasa Indonesia, positive comments tented to focus on visual aspects, while english comments emphasised collaboration as a whole.
Kata Kunci : Comparative Analysis, ENHYPEN featuring Bella Poarch, Expressive Speech Act, Positive and Negative Emotions