Penentuan Penyedia Jasa Survei Kuantitas dan Kualitas Batubara Pada PT XYZ Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process

Angela Yuliasta, Henry Yuliando, MM., M.Agr., Ph.D.

2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

PT XYZ sebagai perusahaan trading batubara selalu melakukan verifikasi terhadap kuantitas dan kualitas yang dijualnya untuk memastikan bahwa batubara yang mereka jual sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan. PT XYZ belum optimal dalam proses seleksi penyedia jasa survei yang dikarenakan perusahaan belum memiliki metode yang sistematis dan terukur. Oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan kriteria-kriteria dan menentukan bobot masing-masing kriteria tersebut agar dapat menentukan penentuan penyedia jasa survei kualitas dan kuantitas batubara yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD), terdapat empat kriteria dan delapan subkriteria yang digunakan, antara lain profil pemasok dengan subkriteria reputasi dan teknis, biaya dengan subkriteria harga dan ketentuan pembayaran, pengiriman dengan subkriteria waktu proses dan lokasi, serta administrasi dengan subkriteria ketentuan pemesanan dan kelengkapan dokumen. Atas kriteria-kriteria tersebut akan dilakukan perbandingan berpasangan berdasarkan jawaban dari tiga informan yang merupakan para ahli di bidang operasional. Pembobotan kriteria dan subkriteria dilakukan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dengan alat bantu Microsoft Office Excel. Kemudian, bobot global dari subkriteria akan digunakan pada tahap penentuan alternatif pemasok. Alternatif pemasok yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT A, PT G, dan PT S.

Hasil pengolahan data memperoleh lima prioritas teratas dalam penentuan penyedia jasa kuantitas dan kualitas batubara, yaitu administrasi-kelengkapan dokumen (42,54%), pengiriman-waktu proses (27,82%), biaya-harga (9,2%), administrasi-ketentuan pemesanan (6,8%), serta profil pemasok-teknis (6,19%). Hasil akhir penentuan alternatif memasok menunjukkan bahwa alternatif penyedia jasa survei kuantitas dan kualitas batubara yang terbaik bagi PT XYZ adalah PT G.

PT XYZ as a coal trading company always perform the coal quantity and quality verification to ensure that the coal meets the specifications and requirements of customers. PT XYZ had not been optimal in the surveyor selection due to the company lacking a systematic and measurable method. Therefore, the company needed to establish criteria and determine the weights of each criterion to select coal quantity and quality survey service providers that meet the company's needs.

Based on the the Focus Group Discussion (FGD) results, there were four criterias and eight subcriterias used, including supplier’s profile with reputation and technical subcriterias, cost with price and payment terms subcriterias, delivery with process time and location subcriterias, and administration with ordering terms and document completeness subcriteria. Pairwise comparisons based on responses from three informants who are experts in the operational field would be conducted on these criterias. Criterias and subcriterias were weighted by using the Analytical Hierarchy Process method with Microsoft Office Excel as the supporting tool. The global weight of subcriterias would be used in determining supplier alternatives. The supplier alternatives used in this study were PT A, PT G, and PT S.

The data processing results obtained the top five priorities in determining coal quantity and quality surveyor, those were administration-document completeness (42.54%), delivery-process time (27.82%), cost-price (9.2%), administration-ordering terms (6.8%), and supplier’s profile-technical (6.19%). The final result of the supplier selection showed that the best alternative supplier of coal quantity and quality survey service for PT XYZ was PT G.

Kata Kunci : Penentuan Pemasok, Analytical Hierarchy Process (AHP), Kriteria Pemasok, Supplier Selection, Supplier Criteria