Sustainable Mobility: Analysing Barriers and Strategies for Electric Vehicle Adoption in Brunei Darussalam. A comparative studies of Mature and Developing Market

Mohamad Arif Syazwan bin Bujang, Prof. Amin Wibowo, S.E., M.B.A., Ph.D.

2024 | Tesis | S2 Manajemen

Industri transportasi memiliki peran besar dalam konsumsi energi global dan emisi gas rumah kaca, di mana transportasi darat menjadi penyumbang utama. Sebagai tanggapan atas masalah ini, pemerintah di seluruh dunia menerapkan aturan emisi yang ketat, dengan fokus pada upaya mendorong penggunaan kendaraan listrik (EV). Meskipun Brunei Darussalam memiliki Produk
Domestik Bruto (PDB) per kapita yang tinggi dan jumlah kendaraan yang signifikan, adopsi teknologi hemat bahan bakar di sektor transportasi darat masih terbatas. Hambatan utama meliputi kurangnya infrastruktur pengisian daya publik, biaya kepemilikan yang tinggi, kekhawatiran keamanan, jarak tempuh terbatas, serta tantangan dalam operasi dan pemeliharaan.

Kebijakan Nasional Perubahan Iklim Brunei (Brunei National Climate Change Policy; BNCCP) bertujuan untuk mencapai 60% pangsa EV dari total kendaraan yang dijual setiap tahun pada tahun 2035. Meskipun demikian, lambatnya adopsi EV menunjukkan kebutuhan akan pemeriksaan mendalam terhadap hambatan dan strategi untuk meningkatkan efektivitas kebijakan. Makalah ini mengeksplorasi proses elektrifikasi sektor transportasi Brunei dengan menganalisis pendekatan yang diambil oleh pasar mapan seperti Norwegia dan Tiongkok, serta
teknik yang diterapkan oleh negara-negara ASEAN. Studi ini akan menggunakan konsep teoritis dari Policy Mixes dan Creative Destruction, yang dihubungkan dengan Socio-technical Systems
(STS) dan Techno-innovation Systems (TIS) dalam paradigma Multi-Level Perspective (MLP).

Pertanyaan penelitian utama berpusat pada wawasan yang dapat diperoleh Brunei dari negara-negara ASEAN lain dan bagaimana wawasan tersebut dapat disesuaikan dengan konteks
lokal. Selain itu, penelitian ini menilai efektivitas kebijakan pemerintah yang ada di Brunei dibandingkan dengan pasar EV lainnya di kawasan dan global. Tujuan studi mencakup
identifikasi hambatan dalam transisi ke kendaraan listrik, analisis regulasi saat ini, serta formulasi rekomendasi praktis untuk sistem transportasi berkelanjutan di Brunei Darussalam.

The transportation industry plays a substantial role in worldwide energy consumption and the release of greenhouse gases, with road transportation being a major contributor. In response to this problem, governments worldwide are enacting strict emissions rules, with a focus on promoting the use of electric vehicles (EVs). Although Brunei Darussalam has a high GDP per capita and a significant number of cars, the adoption of fuel-efficient technologies in its land transport sector has been limited. Primary barriers encompass inadequate public charging infrastructure, high ownership expenses, safety apprehensions, restricted driving range, and difficulties in operation and maintenance.

The objective of Brunei's National Climate Change Policy (BNCCP) is to achieve a 60% share of electric vehicles (EVs) in the total number of vehicles sold annually by the year 2035. Nevertheless, the sluggish adoption of electric vehicles (EVs) underscores the necessity for a thorough examination of obstacles and tactics to enhance the efficacy of policies. This paper explores the process of electrifying Brunei's transportation sector by analysing the approaches taken by well-established markets such as Norway and China, as well as the techniques employed by ASEAN countries. This study will utilise theoretical concepts of Policy Mixes and Creative Destruction, linked with Socio-Technical Systems and Techno-Innovation System within the Multi-Level Perspective (MLP) paradigm.

The main research inquiries revolve around the insights that Brunei can get from other ASEAN countries and how they can be customised to suit the local context. In addition, the study assesses the efficacy of existing governmental policies in Brunei in comparison to other EV markets in the region and globally. The goals encompass the identification of obstacles in the transition to electric vehicles, the analysis of current regulations, and the formulation of practical proposals for a sustainable transportation system in Brunei Darussalam.

Kata Kunci : Kendaraan Listrik, Mobilitas Berkelanjutan, Kebijakan Nasional Perubahan Iklim Brunei, Hambatan Adopsi