Laporkan Masalah

Pengukuran kinerja Badan Perencanaan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat

HADEANSYAH, Ahmad Ade, Prof.Dr. Mardiasmo, MBA

2004 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Penelitian ini membahas tentang pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah daerah dalam era otonomi daerah yang belum banyak dilakukan. Pengukuran kinerja di era otonomi daerah merupakan isu yang sedang dibicarakan karena selama kurun waktu 3 tahun digulirkannya reformasi, perubahan salah satu dari reformasi tersebut adalah manajemen keuangan yang terkait dengan penganggaran di pemerintahan terutama pemerintah daerah yang berbasis kinerja, sehingga bagaimana mengukur kinerja dengan telah diterapkannya anggaran kinerja tersebut, agar anggaran yang digunakan lebih transparan, adil dan dapat dipertanggungjawabkan serta lebih menekankan pada pengukuran hasil dengan melihat value for money (ekonomi, efisien dan efektif). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja Badan Perencanaan Daerah Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu studi literatur dan studi lapangan. Studi lapangan dilakukan melalui metode eksploratif, sementara itu studi literatur dilakukan melalui penelaahan terhadap referensi dan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, data primer berupa hasil pengolahan kuesioner dan hasil wawancara yang dilakukan pada responden internal dan responden eksternal, data sekunder berupa arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja Badan Perencanaan Daerah menggunakan pendekatan model pengukuran kinerja satuan kerja dengan penggabungan antara model FEE (The Federation des Experts Comptables Europeens) dan balance scorcard. Pendekatan balance scorcard tercermin dalam aspek kinerja, yang diukur melalui model ini meliputi aspek kepuasan pelanggan, keuangan (ekonomi), kinerja operasional internal (efisien, efektivitas, kualitas jasa, dan exellency). Aspek pertumbuhan atau pembelajaran dimanifestasikan dalam teknik perhitungan value for money (ekonomi, efisiensi, dan efektivitas) yakni skor value for money dihitung berdasarkan ada tidaknya perbaikan kinerja aktual dibandingkan dengan rencananya. Teknik yang dipakai untuk mengukur ekonomi, efisiensi, dan efektivitas adalah pendekatan FEE, model ini mengukur value for money berdasarkan analisis varian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Badan Perencanaan Daerah Provinsi Jawa Barat kinerja ekonomi perolehan rata-rata capaiannya sebesar 99,51 termasuk kedalam kategori cukup ekonomis, indikator efisiensi sebesar 61,43 kategori cukup efisien, dan produktivitas karyawan dengan analisis beban kerja sebesar 0,69 kategori cukup optimal, indikator efektivitas sebesar 59,29 kategori kurang efektif dan intermediate outcome melalui survei pengguna dari jawaban kuesioner sebesar 37,32 termasuk kategori tidak baik. Hasil pengukuran akhir kinerja Bapeda dengan menjumlahkan seluruh nilai capaian ekonomi, efisiensi, efektivitas, dan survei pengguna mencapai nilai skor 50,91 yang berarti termasuk katagori kurang baik

This research study about performance measurement of local government in autonomous era that rarely conducted. This measurement is the hot issue in three years after reformation hold. One of the changes is finance management especially budgeting in local government being based on performance. So that performance is measured by applying the performance budget in order to more transparent, accountable and fair and also more emphasizing at measurement of result by value for money (economic, effective and efficient). This research aims to measure the performance of Regional Planning Board Province of West Java. The methods conducted by two approaches, study of literature and field study. Field study done by passing explorative method, meanwhile literature study conducted through observation to relevant former research and reference by the this topic of research. Data used are primary data, the result of interview by the questionnaire. Also secondary data, archives or documents which relevant with the problems. The performance of Regional Planning Board Province of West Java was measured by the unit of works performance measurement, FEE model (The Federation des Experts Comptables Europeens) and balance scorecard. Balance scorecard approach seem in performance aspect, in this aspect include customer/client satisfaction, finance (economic), internal operational performance (efficient, effectiveness, service quality, and excellent). Growth or study aspect realized by value for money calculation (economic, efficiency, and effectiveness) namely score of value for money counted by actual performance repair compared to its plan. The FEE model used to measure the economics, efficiency, and effectiveness, this model measure the value for money based on variant analysis. The results indicate that the Regional Planning Board Province of West Java has the average economic performance 99,51 equal to “economics enough” category, efficiency indicator 61,43 equal to “efficient enough ” category, and employees productivity with the workload analysis 0,69 equal to “optimal enough” category, effectiveness indicator 59,29 equal to “effective less” category and intermediate outcome through consumer survey from questionnaire 37,32 equal to “bad” category. The final result, by summing all economic performance value, efficiency, effectiveness, and the consumer survey, reach the value 50,91. This means the Regional Planning Board Province of West Java performance in “worse” category.

Kata Kunci : Kinerja Bapeda, Pengukuran, Performance Measurement, Indicator of Performance of Value for money.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.