Identifikasi komoditas pertanian unggulan dan kontribusinya terhadap pengembangan kawasan andalan di Kabupaten Ngada Propinsi Nusa Tenggara Timur
SURY, Maksimus Ferdinandus Djawa, Drs. Wahib Suyitno, M.Agr
2004 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan, dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi di tiga kawasan andalan (Satuan Wilayah Pembangunan/SWP) di Kabupaten Ngada, dan membandingkan pertumbuhan ekonomi antara kawasan andalan dan kawasan non andalan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan komoditas mana yang perlu dikembangkan pada masing-masing kawasan andalan tersebut. Variabel yang diteliti adalah nilai produksi 9 komoditas dominan di Kabupaten Ngada yakni: padi, jagung, pisang, mete, kopi, kelapa, sapi, kerbau dan babi dalam kurun waktu 1998-2002. Dengan menggunakan analisis Location Quotient, Shiftshare, Model Rasio Pertumbuhan dan analisis Overlay, ditemukan urutan optimasi prioritas komoditas unggulan sebagai berikut. Untuk Kawasan Andalan Danga/ SWP I berturut-turut: sapi, padi, kerbau, babi, jagung, mete, kelapa, kopi dan pisang; Kawasan andalan Boawae/SWP II: pisang, babi, kerbau, kopi, sapi, jagung, padi, kelapa dan mete; serta kawasan andalan Bajawa/SWP III: kopi, sapi, babi, jagung, kerbau, pisang, padi, mete, dan kelapa. Kawasan andalan Bajawa/SWP III dan Danga/SWP I, memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi yang lebih baik jika dibandingkan dengan kawasan non andalan Riung, sedangkan kawasan andalan Boawae/SWP II, memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari kawasan non andalan Riung. Kawasan andalan/SWP III merupakan kawasan yang secara umum memiliki pertumbuhan ekonomi dan prospek pengembangan yang paling menonjol dibandingkan kawasan lainnya. Kawasan ini mengalami peningkatan nilai produksi yang paling tinggi sebagai akibat peningkatan pertumbuhan ekonomi di tingkat kabupaten, serta mayoritas komoditasnya memiliki keunggulan kompetitif yang positif, sehingga memberi kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut dan kawasan sekitarnya.
This paper attempts to identify key commodities and their contribution to economic growth in three key regions (kawasan andalan/Satuan Wilayah Pembangunan) in Ngada Regency; make comparison between key regions and the other region that have not determined as a key region, and to determine commodities that could be developed in each region. Variable of this research are the production or output value of 9 dominant commodities in Ngada Regency : rice, corn, banana, cashew, coffee, coconut, cow, buffalo, and pigs since 1998 to 2002. Using Location Quotient, Shift-Share, Growth Ratio Model and Overlay analysis, identified the priority of key commodities at each key region as follow: first key region: cow, rice, buffalo, pigs, corn, cashew, coconut, coffee and banana; second key region: banana, pigs, buffalo, coffee, cow, corn, rice, coconut and cashew; third key region: coffee, cow, pigs, corn, buffalo, banan, rice, cashew and coconut. Economic growth in third key region/ Bajawa and first key region/Boawae is better than Riung region that have not determined as a key region. Economic growth in Boawae as the second key region is lowest than Riung region. Third key region/Bajawa is the region that has better economic growth and development prospect than the other.This region has the highest output value growth and the competitiveness advantages of its majority commodities is positive, so can contribute to the other region economic growth.
Kata Kunci : Kawasan Andalan,Pengembangan,Komoditi Pertanian, Kawasan Andalan, Location Quotient, Shift-Share, Growth Ratio Model, Overlay Analysis.