Pertumbuhan PDRB, pergeseran dan kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali (1997-2002)
SUDIARSA, I Made, Drs. Ari Sudarman, M.Ec
2004 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanKabupaten Tabanan Provinsi Bali menempatkan sektor pertanian sebagai basis kegiatan ekonomi yang diharapkan mampu menyangga perekonomian daerah. Pada kenyataannya, kontribusi dan pertumbuhan sektor pertanian sebagaimana tercermin dalam nilai PDRB semakin menurun yang berimplikasi pada menurunnya kemampuan menyediakan kesempatan kerja yang lebih luas. Penelitian ini mengkaji profil sektor pertanian dalam mendukung kinerja perekonomian daerah. Hal-hal penting yang dibahas dalam penelitian ini meliputi pertumbuhan pendapatan (PDRB), kemampuan menciptakan kesempatan kerja, produktivitas tenaga kerja serta kaitannya dengan tingkat pengangguran. Terdapat beberapa metoda analisis yang digunakan meliputi analisis Shift Share, Location Quotient, pertumbuhan, produktivitas dan analisis tingkat pengangguran. Analisis yang dilakukan menggunakan data sekunder periode tahun 1997 – 2002 berupa data PDRB, kesempatan kerja, angkatan kerja dan jumlah penduduk. Hasil penelitian menunjukkan peranan pertanian sebagai sektor primer semakin menurun, selanjutnya muncul sektor tersier dan sektor sekunder sebagai penggantinya. Hasil Analisis Shift Share menunjukkan bahwa sektor pertanian tidak memiliki nilai kompetitif sehingga menurunkan pendapatan daerah (PDRB) sebesar Rp29.654,45 juta. Namun sektor pertanian di lokasi penelitian masih bersifat terkonsentrasi dan tumbuh lebih baik dari sektor sejenis di provinsi sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah (PDRB) sebesar Rp360,92 juta. Analisis Location Quotient (LQ) menunjukkan peranan sektor pertanian mulai menurun dilihat dari nilai LQ yang terus menurun setiap tahunnya (LQ rata-rata 1,75), selanjutnya muncul sektor jasa, sektor industri pengolahan/kecil dan sektor bangunan sebagai penggantinya. Indikator lain yang juga menunjukkan menurunnya peran sektor pertanian adalah tingkat pertumbuhan pendapatan (PDRB) dan kesempatan kerja yang sangat kecil yaitu masing-massing -0,48% dan -0,26%. Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian tidak mampu menyediakan kesempatan kerja yang lebih luas. Produktivitas sektor pertanian relatif kecil yaitu sebesar Rp2,78 juta per tahun berada di bawah produktivitas rata-rata kabupaten sebesar Rp3.55 juta per tahun. Rendahnya pertumbuhan pendapatan (PDRB), pertumbuhan kesempatan kerja dan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian di satu sisi, sementara di sisi lain pertumbuhan angkatan kerja terus meningkat sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk, berpotensi meningkatkan angka pengangguran di Kabupaten Tabanan. Rekomendasi yang diusulkan atas hasil penelitian yang diperoleh adalah perlunya mengembangkan sektor-sektor kompetitif seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran; jasa-jasa, industri pengolahan dan bangunan sebagai sektor alternatif selain pertanian. Pembangunan sektor pertanian diarahkan pada pengembangan komoditas rintisan dan unggulan, maka untuk itu dibutuhkan penelitian lanjutan.
Agriculture sector in Tabanan, Bali Province is a based activities economic and they hope to assist economic region. The real, contribution and growth rate this sector was decreasing annualy and bring impact to decrease for larges job opportunities. This research attempts to describe about profile agriculture sector a round support economic development in Tabanan. A view important aspects was criticise on this research included growth rate PDRB, job opportunities (employment), productivities agriculture sector employe. Some analytical methods are applied namely, Shift Share, Location Quotient (LQ), growth rate, productivity, elasticity and unemployment rate. The result indicate was decreasig of caracter agriculture as a primer sector, and then was to change into tertier and secunder sectors. Shift share analysis to shown that agriculture sector uncompetitiveness, so to decrease income (PDRB) is about Rp29,654.45 million, but agriculture sector in Tabanan still have quality consentrate and can grow up better than same sector in provincies, so they can increase to income (PDRB) about Rp360.92 million. Analysis result to shown caracter agriculture as a primer sector was change into services sector and industrial manufactur sector. Another indicator that to shown caracteristic decrease is rate of PDRB, to small is just -0,48%; beside that, growth rate to job opportunities only -0,26%. Productivity this sector to low is about Rp2,78 million annualy lower than productivity region is about Rp3,55 million annualy. The lower in growth rate of PDRB, job opportunities and productivity will get impact to increase rate of unemployment. This research result to proposed recommendation is to developed competitiveness sectors, namely trade, hotel and restorant, industrial manufactur and contruction as alternative sector except agrigulture. Agriculture sector to develop in spesific competitive comudity, so sustainable research is very importance to do.
Kata Kunci : PDRB,Pertumbuhan,Kesempatan Kerja