Perbandingan Akurasi Antara C-TIRADS dan ACR-Tirads pada Nodul Tiroid
AYU SETYOWATI SRIYANTO, dr. Yana Supriatna, Ph.D, Sp.Rad(K)RI.; dr. Hesti Gunarti Sp.Rad (K)-RA
2024 | Tesis | S2 Kedokteran Klinik
Latar Belakang: Nodul tiroid merupakan lesi yang sering ditemukan dalam praktik klinis. Identifikasi nodul tiroid, terutama untuk membedakan antara nodul jinak dan ganas, sangat penting. Ultrasonografi adalah modalitas utama untuk stratifikasi risiko keganasan nodul tiroid menggunakan sistem ACR-TIRADS dan C-TIRADS. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan akurasi ACR-TIRADS dan C- TIRADS dalam membedakan nodul tiroid jinak dan ganas berdasarkan pemeriksaan histopatologi.
Metode: Penelitian observasional retrospektif dengan data dari pasien nodul tiroid yang menjalani ultrasonografi dan histopatologi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Sampel terdiri dari 60 nodul tiroid, masing-masing 30 nodul jinak dan ganas yang dianalisis menggunakan ACR-TIRADS dan C-TIRADS. Reliabilitas interobserver diuji menggunakan uji Kappa, dan analisis multivariat dilakukan untuk menilai karakteristik ultrasonografi yang paling berhubungan dengan keganasan.
Hasil: Terdapat kesepakatan yang baik antara kedua observer dalam menilai ACR- TIRADS (Kappa = 0,666) dan C-TIRADS (Kappa = 0,571). Nodul ganas secara signifikan lebih banyak menunjukkan komposisi solid, fokus ekogenik berupa mikrokalsifikasi, dan tepi ireguler (p < 0 xss=removed xss=removed>
Kesimpulan: ACR-TIRADS menunjukkan akurasi yang lebih baik dibandingkan C-TIRADS dalam membedakan nodul tiroid jinak dan ganas. Namun, C-TIRADS memiliki spesifisitas yang lebih tinggi, sehingga lebih bermanfaat dalam mengurangi over-diagnosis.
Background: Thyroid nodules are lesions that are often found in clinical practice. Identification of thyroid nodules, especially to distinguish between benign and malignant nodules, is very important. Ultrasonography is the main modality for risk stratification of thyroid nodule malignancy using the ACR-TIRADS and C- TIRADS systems. This study aims to compare the accuracy of ACR-TIRADS and C-TIRADS in distinguishing benign and malignant thyroid nodules based on histopathological examination.
Methods: Retrospective observational study with data from thyroid nodule patients who underwent ultrasonography and histopathology at Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta. The sample consisted of 60 thyroid nodules, 30 of which were benign and malignant, analyzed using ACR-TIRADS and C-TIRADS. Interobserver reliability was tested using the Kappa test, and multivariate analysis was performed to assess the ultrasonographic characteristics most associated with malignancy.
Results: There was good agreement between the two observers in assessing ACR- TIRADS (Kappa = 0.666) and C-TIRADS (Kappa = 0.571). Malignant nodules showed significantly more solid composition, echogenic foci of microcalcification, and irregular margins (p < 0 xss=removed xss=removed>
Conclusion: ACR-TIRADS showed better accuracy than C-TIRADS in differentiating benign and malignant thyroid nodules. However, C-TIRADS had higher specificity, making it more useful in reducing over-diagnosis.
Kata Kunci : nodul tiroid, ultrasonografi, ACR-TIRADS, C-TIRADS, thyroid nodule, ultrasonography