Ritual Ruwatan Rambut Gimbal di Kawasan Dataran Tinggi Dieng dalam Persepektif Pemikiran Clifford Geertz
HANDIKA YOGA PRATAMA, Dr. Arqom Kuswanjono
2024 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Skripsi ini berjudul Ritual Ruwatan Rambut Gimbal di Kawasan Dataran Tinggi Dieng dalam Perspektif Pemikiran Clifford Geertz. Ritual Ruwatan Rambut Gimbal terus dijalankan masyarakat di Kawasan Dataran Tinggi Dieng bahkan setelah kedatangan Islam sebagai agama rasional, yang diikuti globalisasi, dan modernisasi di berbagai bidang. Maka dari itu, pasti terdapat sutu makna bagi masyarakat terkait ruwatan ini. Pembahasan tentang Ruwatan Ritual Rambut Gimbal yang benar-benar dilakukan oleh masyarakat pada kehidupan sehari-hari juga belum banyak dilakukan. Dengan demikian dilakukanlah penelitian terhadap Ruwatan Rambut Gimbal menggunakan persepektif pemikiran Clifford Geertz, untuk mendapatkan deskripsi ruwatan sesuai dengan konsepsi masyarakatnya sendiri. Tulisan ini akan mendeskripsikan Ruwatan Rambut Gimbal sebagai sistem kebudayaan melalui fenomenologi dan hermeneutika Clifford Geertz serta makna ritual Ruwatan Rambut Gimbal apabila dikaji menggunakan metode thick description Clifford Geertz.
Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan metode penelitian lapangan dan studi kepustakaan sebagai analisis dan pembandingnya. Metodenya menggunakan metode penelitian filsafat dan metode thick description yang dibangun menggunakan fenomenologi dan hermeneutika Clifford Geertz. Data primer dan sekunder yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan unsur metodis berupa deskripsi, interpretasi, dan holistik.
Hasil dari penelitian ini adalah, pertama secara fenomenologis dan hermeneutik, masyarakat mengkonsepsikan suatu makna dalam rambut gimbal dan Ruwatan Rambut Gimbal berdasarkan dunia kehidupanya. Proses simbolisasi terus berjalan dan membentuk persepsi yang bermacam-macam dalam masyarakat. Sebagai mode of Ruwatan Rambut Gimbal menjadi wahana masyarakat memberikan penilaian tentang fenomena rambut gimbal, sedangkan sebagai mode for Ruwatan Rambut Gimbal membentuk suatu panduan tentang larangan dan anjuran untuk melakukan Ruwatan Rambut Gimbal. Kedua, melalui thick description, dapat ditemukan indikasi bahwa masyarakat di Kawasan Dataran Tinggi Dieng sedang berada pada proses peralihan dalam memahami melakukan Ruwatan Rambut Gimbal dari tata cara peribadatan tradisional menuju agama rasional dalam hal ini agama Islam. Masyarakat menganggap rambut gimbal sebagai keberkahan dan memaknai Ruwatan Rambut Gimbal sebagai usaha untuk pembersihan diri dengan disertai doa sebagai bentuk penghambaan kepada Allah. Motivasi dilakukannya ritual ini adalah untuk menjaga keharmonian, karena telah menjadi tradisi, serta masih ada juga ketakutan bagi masyarakat akan kemalangan apabila tidak melaksanakan ruwatan ini. Masyarakat justru menyikapi ruwatan sebagai wahana agar keluarganya didoakan dan mempererat tali silaturahmi.
Kata Kunci : Dieng, Ruwatan Rambut Gimbal, Clifford Geertz, Fenomenologi dan Hermeneutika, Makna, Simbol, Thick Description.