PENGALAMAN ANAK PEREMPUAN SEBAGAI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL INSES OLEH AYAH KANDUNGNYA: SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI
Raudyatuh Zahra Latief, Elga Andriana, S.Psi.,M.Ed.,Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Psikologi
Inses dianggap sebagai tindakan kekerasan seksual, khususnya ketika melibatkan anak-anak yang belum dapat memberikan persetujuan terhadap kontak seksual yang terjadi. Fenomena yang ditemukan yaitu anak perempuan menjadi entitas yang rentan menjadi korban, sementara mayoritas pelaku terbanyak adalah ayah kandung. Penting untuk memahami pengalaman anak perempuan sebagai korban kekerasan seksual inses oleh ayah kandungnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi dan analisis data menggunakan Interpretative Phenomenological Approach (IPA). Data dikumpulkan melalui metode art-based dan wawancara mendalam. Partisipan merupakan 2 anak perempuan berusia 7 dan 9 tahun yang merupakan korban kekerasan seksual inses oleh ayah kandungnya. Penelitian ini menemukan 4 tema besar dari pengalaman anak perempuan sebagai korban kekerasan seksual oleh ayah kandungnya. Adapun tema tersebut yaitu (1) kekerasan seksual membuat ayah menjadi sosok yang jahat, (2) kebingungan dan kemarahan atas terjadinya kekerasan seksual, (3) ketergantungan berlebihan dan ketidakberdayaan menghadapi pengalaman traumatis, dan (4) berakhirnya inses: kepercayaan, kebahagiaan, dan kelegaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi literatur dan intervensi terkait kekerasan seksual inses di Indonesia.
Incest is considered an act of sexual abuse, especially when it involves children who are unable to give consent to the sexual contact. The reality is that girls are the most vulnerable victims, while the majority of perpetrators are their biological fathers. It is important to understand girls' experiences as victims of incestuous sexual abuse by their biological fathers. This research used qualitative phenomenological approach and data analysis conducted using Interpretative Phenomenological Approach (IPA). Data were collected through art-based methods and in-depth interviews. The participants were 2 girls aged 7 and 9 years old were victims of incest abuse by their biological father. This research discovered 4 major themes from the girls' experiences as victims of sexual abuse by their biological father. The themes are (1) sexual violence makes the father an evil figure, (2) confusion and anger over the occurrence of sexual violence, (3) codependency and powerlessness dealing with traumatic experiences, and (4) the end of incest: trust, happiness, and relievement. The results of this study are expected to contribute to the literature and interventions related to incest abuse in Indonesia.
Kata Kunci : Inses, Kekerasan Seksual, Anak Perempuan, Ayah Kandung, Fenomenologi