KAJIAN TAMAN HUTAN RAYA BUNDER UNTUK PENGEMBANGAN WISATA ALAM DITINJAU DARI MINAT PENGUNJUNG DAN POTENSI LANSKAP
HESTI WIDAYANI, Ir. Retno Nur Utami. M.P.
2007 | Skripsi | S1 KEHUTANANTaman Hutan Raya (Tahura) Sunder merupakan kawasan pelestarian alam yang terletak di Kawasan Hutan Bunder, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bunder dan Banaran, Bagian Daerah Hutan (BDH) Playen, Dinas Kehutanan dan Perkebunan DTY. Kawasan ini mempunyai banyak potensi alam yang mendukung untuk pengembangan kawasan wisata. Potensi-potensi tersebut belum digali secara lebih mendalam sejak ditetapkan menjadi kawasan Tahura pada Tahun 2004. Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi wisata alam Tahura Bunder berdasarkan minat pengunjung terhadap kegiatan wisata alam yang menurut pengunjung layak untuk dikembangkan, dan mengetahui kelayakan potensi lanskapnya terhadap kegiatan-kegiatan wisata yang diinginkan oleh pengunjung tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode observasi/survei untuk mengetahui kegiatan wisata yang paling diinginkan oleh pengunjung dan untuk mendaftar potensi visual lanskap Tahura. Tabel Kegiatan Wisata Alam (berisi 23 item) digunakan untuk mengetahui kegiatan wisata yang paling diinginkan oleh pengunjung dan metode Beureau of Lands Management digunakan untuk menilai potensi visual lanskap. Selanjutnya data pengunjung yan g diperoleh, dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil evaluasi potensi lanskap dianalisis dengan menggunakan Metode Beureau of Lands Management yang dikombinasikan dengan Metode Emphandu and Chettamart. Hasil penelitian menunjukk an, dari sepuluh kegiatan wisata (bagian dari 23 kegiatan wisata) diketahui bahwa kegiatan wisata alam sightseeing (22,77%), piknik (18,81 %), cl an berjal an-jalan di alam (18,81 %) merupakan kegiatan-kegiatan wisata yang paling diinginkan oleh pengunjung. Hasil pengamatan terhadap sepuluh titik pusat perhatian untuk masing-masing kegiatan wisata menunjukkan bahwa, untuk kegiatan wisata alam piknik diketahui, terdapat 9 titik yang termasuk kategori sed ang dan 1 titik termasuk rendah, untuk kegiatan wisata berjalan-jalan di alam diketahui, terdapat 1 titik termasuk kategori tinggi dan 9 titik termasuk kategori sedan g, untuk kegiatan wisata alam sightseeing diketahui, terdapat 9 titik termasuk kategori sedang dan 1 titik terrnasuk kategori rendah.
Taman Hulan Raya Bunder (I'ahura) Bunder is a natural preservation area, which exists in Bunder Forest Area, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bunder and Banaran, Bagian Daerah Hutan (BDH) Playen, Dinas Kehutanan dan Perkehunan Propinsi DIY. This area has many natural potentials that can be utilized to support the natural development. Those potentials have not been explored yet since established as Tahura in 2004. The aims of this research were to explore Tahura Bunder natural tourism potentials based on the visitor's interest to the natural tourism activities that according to the visitor were proper to be developed and to know the availability of the landscape potentials to the tourism activities that were being desired by visitor. The observation/survey method was used to know the tourism activities that most wanted by visitor and to list the landscape visual potentials of the area. To obtain the visitor's data a Natural Tourism Activity Table (contained 23 items) was used. The collected data than was analysed by using the descriptive analysis method. For the landscape visual potentials evaluation, the collected data was analysed by using the Beureu of Lands Management method which being combined with the Emphandu and Chettamart method. The result of this research revealed that from the ten tourism activities (selected from the 23 items of the tourism activitiy) offered to visitor, the three tourism activities that most wanted by visitor were sightseeing, picnic, and walking around. Those tourism activities were being selected by 22, 77 %, 18,8 l %, and 18,81 % of the total respondents respectively. The result of the observation on the ten points of interest for each tourism activities showed that , for picnic there were 9 points classified as middle categories and 1 point classified as low category ; for walking around there was 1 point classified as high category and 9 points classified as middle categories ; for sightseeing there were 9 points classified as middle categories and I point classified as low category.
Kata Kunci : tahura, minat pengunjung, potensi lanskap, beureu of lands management