Laporkan Masalah

Perbandingan Penerapan Affidavit Sebagai Alat Bukti dalam Proses Kepailitan antara Indonesia dan Singapura

Cynthia Ardanentya, Prof. Dr. Tata Wijayanta, S.H., M.Hum.

2025 | Tesis | S2 ILMU HUKUM JAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan penggunaan affidavit sebagai alat bukti dalam perkara kepailitan antara Indonesia dan Singapura dan mengetahui prospek penerapan affidavit dalam perkara kepailitan di Indonesia berdasarkan hukum Singapura. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan  jenis studi kepustakaan menggunakan data sekunder yang berasal dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Cara dan alat pengumpulan data melalui studi pustaka dan studi dokumen kemudian data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif analisis kualitatif. 

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa penerapan affidavit dalam proses kepailitan antara Indonesia dan Singapura berbeda dari segi struktur, substansi, dan penerapan di pengadilan. Indonesia saat ini hanya terbatas menggunakan affidavit dalam tahap pembuktian sedangkan Singapura menggunakan affidavit hampir dalam setiap tahapan persidangan. Keuntungan affidavit dapat menyederhanakan proses pembuktian sedangkan kerugiannya masih memerlukan pengujian keabsahan. 

Kesimpulan penelitian bahwa terdapat keuntungan dan kerugian penerapan affidavit dimana keuntungan tersebut berpotensi menyempurnakan hukum acara perdata khususnya kepailitan di Indonesia. Saran bagi legislator perlu memperjelas kedudukan affidavit sebagai alat bukti dengan tetap meningkatkan kewaspadaan atas potensi penyalahgunaan affidavit palsu atau manipulatif.


This study aims to determine and analyse the differences in the use of affidavits as evidence in bankruptcy cases between Indonesia and Singapore and to determine the prospects for the application of affidavits in bankruptcy cases in Indonesia based on Singapore law. This research is a normative legal research with the type of literature study using secondary data derived from primary, secondary, and tertiary legal materials. Data collection methods and tools through literature study and document study then the data that has been collected is analysed descriptively qualitative analysis. 

The results of the research and discussion show that the application of affidavits in the bankruptcy process between Indonesia and Singapore is different in terms of structure, substance, and application in court. Indonesia is currently only limited to using affidavits in the evidentiary stage while Singapore uses affidavits in almost every stage of the trial. The advantages of affidavits can simplify the evidentiary process while the disadvantages still require validity testing. 

The conclusion of the research is that there are advantages and disadvantages to the application of affidavits where these advantages have the potential to improve civil procedural law, especially bankruptcy in Indonesia. Suggestions for legislators need to clarify the position of affidavits as evidence while still increasing vigilance over the potential misuse of false or manipulative affidavits.


Kata Kunci : affidavit, alat bukti, kepailitan, Indonesia, Singapura

  1. S2-2025-500893-abstract.pdf  
  2. S2-2025-500893-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-500893-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-500893-title.pdf