REKAYASA SIFAT FISIK TANAH LEMPUNG DANPASIRAN DENGAN LIMBAH BIOGAS PADAT UNTUK PERBAIKAN KONSISTENSI DAN JANGKA OLAH TANAH

Setiyawati, Dr. Ngadisih, S.T.P, M.Sc.; Muhamad Khoiru Zaki, S.P., Ph.D., IPM.

2024 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perubahan konsistensi tanah pada tekstur lempung dan pasir setelah diberi perlakuan ameliorant slurry biogas padat. Parameter yang diamati meliputi batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, batas lekat, jangka olah, dan indeks cair. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor jenis tanah, dosis slurry biogas, dan waktu inkubasi, menghasilkan 12 kombinasi perlakuan dan 60 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan slurry biogas padat secara signifikan mempengaruhi batas-batas konsistensi tanah, terutama batas cair dan batas plastis. Pada tanah lempung, batas cair turun dari 60 persen menjadi 37 persen setelah diberi perlakuan slurry biogas, sedangkan pada tanah pasir batas cair menurun dari 61 persen menjadi 35 persen. Penurunan serupa terjadi pada nilai batas plastis di kedua jenis tanah, yang menunjukkan bahwa perlakuan slurry biogas cenderung mengurangi kemampuan tanah dalam menahan air. Indeks plastisitas tanah lempung juga mengalami penurunan dari 4,54 persen menjadi 2,93 persen, yang mengindikasikan peningkatan kestabilan struktur tanah. Namun, perubahan pada indeks cair lebih kecil, hanya sekitar 0,53 persen, yang menunjukkan bahwa tanah lempung masih berada dalam kondisi yang mendekati batas cair meskipun stabilitasnya meningkat. Pada tanah pasir, perlakuan slurry biogas menunjukkan dampak yang lebih stabil pada konsistensi tanah, dengan peningkatan yang lebih baik pada jangka olah tanah. Secara keseluruhan, perlakuan slurry biogas padat mulai memberikan efek positif terhadap konsistensi tanah, dengan dampak yang lebih signifikan terlihat pada tanah pasir dibandingkan tanah lempung.

This study aims to assess changes in soil consistency for clay and sandy soils after being treated with solid biogas slurry ameliorant. The observed parameters include liquid limit, plastic limit, plasticity index, stickiness limit, workability, and liquidity index. The experiment utilized a Completely Randomized Design (CRD) with factors of soil type, slurry dosage, and incubation time, resulting in 12 treatment combinations and 60 experimental units. The findings revealed that the addition of solid biogas slurry significantly influenced the soil's consistency, particularly the liquid and plastic limits. In clay soil, the liquid limit decreased from 60 percent to 37 percent after slurry treatment, while in sandy soil, it dropped from 61 percent to 35 percent. A similar reduction was seen in the plastic limits of both soil types, indicating that the slurry treatment reduced the soil’s water retention capacity. The plasticity index of clay soil also decreased from 4.54 percent to 2.93 percent, indicating improved soil structure stability. However, the liquidity index exhibited only minor changes, with a difference of about 0.53%, suggesting that clay soil remained near its liquid limit despite improved stability. In sandy soil, the biogas slurry treatment had a more stable effect on soil consistency, with a greater impact observed on the soil’s workability. Overall, the solid biogas slurry treatment began to positively affect soil consistency, with more pronounced effects in sandy soil compared to clay soil.

Kata Kunci : sifat fisik tanah, limbah biogas padat, konsistensi tanah/soil physical properties, solid biogas waste, soil consistency