Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang dan Pupuk Organik Cair Terhadap Serapan P dan Hasil Bawang Merah pada Alfisol, Selopamioro, Bantul
PRAMUDYA ASSYFA WIBOWO, Nasih Widya Yuwono, S.P., M.P. ; Prof. Dr. Ir. Benito Heru Purwanto, M.P., M.Agr.
2024 | Skripsi | ILMU TANAH
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dari kombinasi perlakuan pupuk kandang dan pupuk organik
cair terhadap sifat kimia tanah Alfisol dan pengaruhnya terhadap serapan P
tanaman bawang merah serta mengetahui dosis yang tepat agar pertumbuhan bawang
merah dapat optimal. Penelitian dilakasankan pada bulan Januari 2024 – Juni
2024 di rumah kaca KWT Sekar Makmur yang berada di Dusun Cembing, Desa
Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Analisis laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Departemen
Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Rancangan percobaan yang
digunakan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2
faktor yaitu kombinasi pupuk kandang dengan pupuk organik cair dan perbedaan
dosis. Pupuk kandang dengan pemberian 3 taraf perlakuan yaitu K0: 0 ton/ha, K1:
30 ton/ha, dan K2: 40 ton/ha. Pupuk organik cair dengan pemberian 4 taraf
perlakuan yaitu P0: 0 ml/L, P1: 25 ml/L, P2: 50 ml/L, dan P3: 75 ml/L.
Perlakuan tersebut sebanyak 3 kali ulangan, sehingga unit percobaan sebanyak
36. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang dan pupuk
organik cair memberikan pengaruh terhadap sifat kimia tanah Alfisol yaitu
menurunkan nilai pH H?O, meningkatan nilai KPK, C-organik, dan P tersedia. Perlakuan
pupuk kandang dan pupuk organik cair pada (40 ton/ha + tanpa POC) dapat
meningkatkan serapan P tanaman dengan nilai tertinggi. Dosis pupuk kandang dan
pupuk organik cair yang tepat agar pertumbuhan bawang merah dapat optimal yaitu
pupuk kandang 40 ton/ha + tanpa pupuk organik cair, karena dapat menghasilkan
berat umbi dan tinggi tanaman dengan nilai tertinggi.
This study aims to determine the effect
of a combination of manure and liquid organic fertilizer treatments on the
chemical properties of Alfisol soil and its effect on P uptake of shallot
plants and to determine the right dose for optimal shallot growth. The research
was conducted from January 2024 - June 2024 in the greenhouse of KWT Sekar
Makmur located in Cembing Hamlet, Trimulyo Village, Jetis District, Bantul
Regency, Yogyakarta Special Region Province. Laboratory analysis was carried
out at the Department of Soil Laboratory, Faculty of Agriculture, Gadjah Mada
University. The experimental design used in this study is a completely
randomized design (CRD) with 2 factors, namely the combination of manure with
liquid organic fertilizer and dose differences. Manure with 3 levels of
treatment, namely K0: 0 ton/ha, K1: 30 ton/ha, and K2: 40 tons/ha. Liquid
organic fertilizer with 4 treatment levels namely P0: 0 ml/L, P1: 25 ml/L, P2:
50 ml/L, and P3: 75 ml/L. The results showed that the treatment of manure and
liquid organic fertilizer influenced the chemical properties of Alfisol soil,
namely reducing the pH value of H?O, increasing the value of KPK, C-organic,
and P available. The treatment of manure and liquid organic fertilizer at (40
tons/ha + no POC) can increase plant P uptake with the highest value. The right
dose of manure and liquid organic fertilizer for optimal shallot growth is 40
tons/ha manure + no liquid organic fertilizer, because it can produce tuber
weight and plant height with the highest value.
Kata Kunci : alfisol, pupuk organik cair, pupuk kandang, bawang merah