Karakterisasi Biodegradable Film Berbasis Tepung Agar Dan Glukomanan Porang Dengan Penambahan Beeswax
IRFAN ARDHIANSYAH, Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P.; Hanim Zuhrotul Amanah, S.T.P., M.P., Ph.D
2024 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN
Biodegradable film adalah plastik kemasan ramah lingkungan yang dapat terurai dalam kurun waktu singkat dengan karakteristik plastik sintetis. Bahan baku untuk pembuatan biodegradable film yang potensial dan banyak tersedia di Indonesia adalah tepung agar dan glukomanan porang. Namun, biodegradable film berbasis agar dan glukomanan ini bersifat hidrofilik, kaku, dan mudah rusak, sehingga proses pembuatannya dapat diperbaiki dengan menambahkan gliserol dan beeswax, serta mengatur ketebalan film supaya diperoleh karakteristik yang diinginkan. Tujuan penelitian adalah membuat dan mengkarakterisasi biodegradable film berbasis agar dan glukomanan porang dan menganalisis pengaruh variasi perlakuan berupa ketebalan, gliserol, dan penambahan beeswax terhadap hasil karakterisasi biodegradable film tersebut. Pembuatan biodegradable film ini dilakukan dengan metode mixing pada suhu 65-85 Celcius dengan proses deasetilisasi. Kemudian larutan dicetak dan dikeringkan dalam suhu ruang selama 72 jam. Karakteristik biodegradable film yang diukur meliputi permeabilitas gas oksigen dan uap air, transparansi, uji kelarutan, swelling test, kadar air, kuat tarik dan elongasi. Hasil karakterisasi dianalisis statistik ANOVA oneway. Paired T Test, Weighted Sum Model [WSM]). Hasil Anova menunjukkan terdapat pengaruh signifikan terhadap perlakuan jumlah gliserol dan ketebalan terhadap semua karakteristik yang diuji kecuali pada permeabilitas uap air. Berdasarkan T-test menunjukkan penambahan beeswax tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan permeabilitas uap air. Biodegradable film yang memiliki karakteristik terbaik adalah perlakuan beeswax dan gliserol 0,5 ml dengan ketebalan 6 mm yang memiliki nilai kuat tarik 27,71 Mpa dengan elongasi 6,07%, permeabilitas terhadap gas O2 0,3 x 10-13 mol/m.mmHg.s, kadar air 0,19 %, swelling property 0,17%, kelarutan 0,19%, dan transparansi 7,9.
Biodegradable film is an eco-friendly packaging plastic that can decompose while maintaining the properties of synthetic plastic. The materials for producing biodegradable film that are both potential and widely available in Indonesia are agar and glucomannan. However, agar and glucomannan-based biodegradable films are hydrophilic, rigid, and easily damaged, which can be improved by adding glycerol and beeswax, and by adjusting the film thickness to achieve the desired characteristics. The research aims to produce and characterize agar and porang glucomannan-based biodegradable film and analyze the effects of various treatments, including film thickness, glycerol content, and beeswax, on the film's properties. The production process mixing at temperatures of 65-85 °C with a deacetylation step, followed by casting and drying at room temperature for 72 hours. The characteristics measured include O2 gas and water vapor permeability (WVP), transparency, solubility, swelling test, moisture content, tensile strength, and elongation. Statistical analysis of the characterization results is conducted using one-way ANOVA, T-Test, and the Weighted Sum Model. The ANOVA results indicate significant effects of glycerol content and film thickness on all tested characteristics except WVP. Based on the T-test, the addition of beeswax does not have a significant effect on water vapor permeability. The biodegradable film with the best properties is the one treated with 0.5 ml glycerol with beeswax at a thickness of 6 mm, which shows a tensile strength of 27.71 MPa, elongation 6.07%, O2 gas permeability 0.3 x 10?¹³ mol/m.mmHg.s, moisture content 0.19%, swelling property 0.17%, solubility 0.19%, and transparency 7.9.
Kata Kunci : Biodegradable, film, Beeswax, Glukomanan, Ketebalan, Gliserol