Evaluasi Kualitas Penggunaan Antibiotik Profilaksis Menggunakan Metode Gyssens pada Pasien Dewasa Bedah Ortopedi di RS Akademik Universitas Gadjah Mada

RHEINA ALDYA RAHMA, Prof. Dr. apt. Arief Nurrochmad, M.Si., M.Sc.;Dr. apt. Nunung Yuniarti, S. F., M.Si.

2024 | Skripsi | FARMASI

Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah infeksi yang terjadi pada luka akibat tindakan bedah. Bedah Ortopedi merupakan salah satu tindakan yang dapat menimbulkan konsekuensi terjadinya Infeksi Luka Operasi sehingga diperlukan pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegahnya. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dapat menyebabkan tidak efektifnya pengobatan, pengeluaran biaya inap yang lebih besar, dan adanya resistensi antibiotik dalam pemberian antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran dan mengevaluasi kualitas penggunaan antibiotik serta memperoleh pemahaman pelaksanaan penelitian guna meningkatkan kualitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien dewasa bedah ortopedi di Rumah Sakit Akademik UGM. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain deskriptif evaluatif dengan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medis pasien dewasa bedah ortopedi periode 1 April - 30 September 2023 di RS Akademik UGM yang telah memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan data berupa purposive sampling dengan jumlah minimal sampel sebanyak 96 pasien. Gambaran penggunaan antibiotik profilaksis dianalisis secara deskriptif dan kualitas penggunaan antibiotik profilaksis terhadap pedoman dianalisis secara kualitatif menggunakan metode Gyssens. Data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 96 pasien. Hasil penelitian menunjukkan antibiotik yang paling banyak digunakan sebagai profilaksis bedah ortopedi adalah cefazolin antibiotik tunggal, yaitu sebanyak 94 pasien (97,92%). Kualitas penggunaan antibiotik profilaksis menggunakan metode Gyssens pada kategori 0 (penggunaan antibiotik tepat) sebanyak 13 pasien (13,54%); kategori I (tidak tepat waktu pemberian antibiotik) sebanyak 20 pasien (20,83%), kategori IIA (tidak tepat regimen dosis pemberian antibiotik) sebanyak 13 pasien (13,54%); kategori IIIB (durasi pemberian antibiotik terlalu singkat) sebanyak 1 pasien (1,04%); kategori V (tidak terdapat indikasi pemberian antibiotik) sebanyak 37 pasien (38,54%); kategori VI (data tidak lengkap) sebanyak 19 pasien (19,79%). Sebanyak 13 pasien (13,54%) kategori 0 telah sesuai dan 83 pasien (86,46%) kategori I-VI belum sesuai dengan pedoman.

Surgical Site Infection (SSI) is an infection that occurs in wounds resulting from surgical procedures. Orthopaedic surgery is one of the procedures that can result in Surgical Site Infections, so prophylactic antibiotics are required to prevent this. Inappropriate use of antibiotics can result in ineffective treatment, higher hospitalization costs, and antibiotic resistance. The aim of this study is to review the use of prophylactic antibiotics and evaluate the quality of their use according to guidelines in adult orthopaedic surgery patients for the period 1 April - 30 September 2023 at the UGM Academic Hospital. This research is a descriptive observational study with a descriptive evaluative design with retrospective data collection through medical records of adult orthopaedic surgery patients for the period 1 April - 30 September 2023 at the UGM Academic Hospital who met the inclusion criteria. The data collection technique is purposive sampling with a minimum sample size of 96 patients. The description of the use of prophylactic antibiotics is analyzed descriptively and the quality of the use of prophylactic antibiotics against the guidelines is analyzed qualitatively using the Gyssens method. Data that met the inclusion and exclusion criteria were 96 patients. The results showed that the most widely used antibiotic as orthopedic surgical prophylaxis was cefazolin single antibiotic, which was as many as 94 patients (97.92%). The quality of prophylactic antibiotic use using the Gyssens method in category 0 (appropriate use of antibiotics) was 13 patients (13.54%); category I (not on time to administer antibiotics) as many as 20 patients (20.83%), category IIA (improper antibiotic dose regimen) as many as 13 patients (13.54%); category IIIB (the duration of antibiotic administration is too short) as many as 1 patient (1.04%); category V (no indication of antibiotic administration) as many as 37 patients (38.54%); category VI (incomplete data) as many as 19 patients (19.79%). Total of 13 patients (13.54%) in category 0 were in accordance with the guidelines and 83 patients (86.46%) in categories I-VI were not in accordance with the guidelines.

Kata Kunci : antibiotik profilaksis, bedah ortopedi, metode Gyssens