Pemodelan Konsumsi Energi dan Analisis Peningkatan Efisiensi Energi Bangunan Perkantoran di Area Jakarta dan Bandung
SULTHAN SANIY BAGUS ILMAWAN, Dr. Ir. Faridah, S.T., M.Sc., IPU.; Dr. Eng. Mohammad Kholid Ridwan, S.T., M.Sc., IPU, GP.
2024 | Skripsi | FISIKA TEKNIK
Bangunan
perkantoran, sebagai pusat aktivitas layanan dan ekonomi, mengalami pertumbuhan
yang pesat di area pusat kota, terutama di wilayah dengan kepadatan penduduk
tinggi seperti Provinsi DK Jakarta dan Kota Bandung. Luas bangunan perkantoran
di Indonesia diproyeksikan akan mencapai 250 juta m2 pada tahun
2030, meningkat 143?ri tahun 2018. Karena pertumbuhan tersebut berdampak
pada peningkatan konsumsi energi listrik dan emisi yang dihasilkan dari operasional
kantor, diperlukan
upaya peningkatan efisiensi energi. Melalui pemodelan konsumsi
energi, dapat diketahui performa bangunan dan ditemukan langkah yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi bangunan.
Pada penelitian ini, dilakukan pemodelan konsumsi energi pada bangunan-bangunan perkantoran di Provinsi DK Jakarta dan Kota Bandung menggunakan perangkat lunak IESVE untuk mengetahui karakteristik konsumsi energinya. Model yang didapat kemudian disimulasikan untuk mendapatkan potensi peningkatan efisiensi energi. Hasil simulasi tersebut dianalisis kemudian rekomendasi teknis peningkatan efisiensi energi disusun berdasarkan hasil analisis.
Model konsumsi energi bangunan yang telah berhasil dibangun. Model menunjukkan bahwa kantor pribadi menggunakan lebih banyak energi untuk sistem peralatan daripada sistem pendingin udara. Telah disusun rekomendasi untuk bangunan lama dan bangunan baru. Hasil simulasi memberikan hasil potensi penghematan pada bangunan kantor pemerintahan dan pribadi Kota Bandung berturut-turut mencapai 30,48?n 16,21%, kemudian kantor pemerintahan dan pribadi Provinsi DK Jakarta berturut-turut mencapai 24,69?n 19,71%.
Office
buildings, as centers of service and economic activities, are experiencing
rapid growth in urban areas, especially in areas with high population density
such as the DK Jakarta and the City of Bandung. The area of ??office buildings
in Indonesia is projected to reach 250 million m2 by 2030, an
increase of 143% from 2018. Because this growth has an impact on increasing
electricity consumption and emissions resulting from office operations, efforts
are needed to improve energy efficiency. Through energy consumption modeling,
building performance can be determined and the necessary energy efficiency
measures can be found.
In this study, energy consumption modeling was carried out on office buildings in the DK Jakarta and the City of Bandung using IESVE software to determine the characteristics of their energy consumption. The model obtained was then simulated to obtain the potential for increasing energy efficiency. The results of the simulation were analyzed and technical recommendations for increasing energy efficiency were prepared based on the results of the analysis.
The energy consumption model of the building that has been successfully built. The model shows that private offices use more energy for equipment systems than air conditioning systems. Recommendations have been prepared for old buildings and new buildings. The simulation results show that the potential savings for government and private office buildings in Bandung City reached 30.48% and 16.21% respectively, then government and private offices in the DK Jakarta Province reached 24.69% and 19.71% respectively.
Kata Kunci : Bangunan perkantoran, pemodelan energi bangunan, efisiensi energi