Laporkan Masalah

Strategi Advokasi Organisasi Perkumpulan Suara Kita dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Keadilan bagi Kaum LGBT di Indonesia

KARISA PRAMESDHITA, Dr. Ambar Widaningrum, M.A.

2024 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Negara Indonesia masih memandang LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) sebagai fenomena yang menyimpang dan tidak lazim dalam masyarakat. Stigma negatif akibat ketidakpahaman masyarakat atas LGBT menyebabkan perlakuan diskriminasi terhadap kaum tersebut. Kekerasan, pengusiran, teror, serta pembubaran paksa yang seringkali dilakukan oleh oknum tertentu membuat kehidupan kaum LGBT menjadi penuh dengan ketakutan dan kekhawatiran. Diskriminasi tersebut telah merampas hak-hak dasar yang seharusnya dimiliki oleh kaum LGBT sebagai warga negara Indonesia. Pemerintah yang seharusnya bisa melindungi LGBT sebagai kaum minoritas justru menjadi salah satu aktor diskriminasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Isu yang diabaikan oleh pemerintah ini mendapatkan perhatian khusus dari berbagai organisasi atau komunitas LGBT di Indonesia, salah satunya adalah Suara Kita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi advokasi Organisasi Perkumpulan Suara Kita dalam mengadvokasikan hak-hak dasar sebagai warga negara untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan bagi kaum LGBT di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang memengaruhi keberhasilan strategi advokasi di Organisasi Perkumpulan Suara Kita. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mendapatkan hasil temuan yang rinci dengan perspektif yang lebih luas, sehingga dapat dimengerti secara lebih mendalam. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pengurus organisasi, anggota komunitas LGBT, observasi melalui website dan media sosial organisasi, serta analisis dokumen-dokumen terkait. Berdasarkan hasil penelitian, Suara Kita sudah menggunakan 3 (tiga) level strategi advokasi, yaitu Strategi Level Mikro, Mezzo, dan Makro dalam berbagai kegiatan advokasinya. Suara Kita juga terbukti menggunakan beberapa jenis strategi, seperti memanfaatkan media sosial, melalui pengadilan, melalui jalur legislatif dan regulasi, serta dengan memperluas jaringan. Selain itu, keberhasilan advokasi yang dilakukan oleh Suara Kita juga dipengaruhi oleh rekam jejak organisasi, anggaran dan pembiayaan, serta keterlibatan sekutu atau jejaring, dengan pengaruh yang berbeda di setiap level strateginya. Dengan berbagai strategi advokasi tersebut, Suara Kita secara perlahan masih berusaha untuk mencapai tujuan umumnya yakni mewujudkan kesetaraan dan keadilan bagi kaum LGBT di Indonesia. Melalui penelitian ini, juga terlihat bahwa seharusnya pemerintah bisa menunjukkan perannya dengan memenuhi hak-hak dasar seluruh warga negara tanpa terkecuali, serta dapat melindungi kelompok minoritas khususnya LGBT dari segala bentuk diskriminasi.

Indonesia still views LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender) as a deviant and abnormal phenomenon within society. The negative stigma resulting from the public’s lack of understanding about LGBT leads to discriminatory treatment against this group. Violence, expulsion, terror, and forced dispersals, often carried out by certain individuals, create a life full of fear and anxiety for LGBT people. This discrimination has deprived LGBT individuals of their basic rights, which they should possess as Indonesian citizens. The government, which is supposed to protect LGBT people as a minority group, has instead become one of the actors of discrimination, both directly and indirectly. This issue, which has been neglected by the government, has received special attention from various LGBT organizations or communities in Indonesia, one of which is Suara Kita. This study aims to explore the advocacy strategies of the Suara Kita Organization in promoting basic rights as citizens to achieve equality and justice for LGBT people in Indonesia. Additionally, the research seeks to identify the factors influencing the success of Suara Kita’s advocacy strategies. A descriptive qualitative method was employed to obtain detailed findings with a broader perspective, allowing for deeper understanding. Data were collected through in-depth interviews with organizational leaders, members of the LGBT community, observations via the organization’s website and social media, as well as the analysis of relevant documents. Based on the research findings, Suara Kita has implemented three levels of advocacy strategies: Micro, Mezzo, and Macro strategies across its advocacy activities. The organization has also employed various types of strategies, such as utilizing social media, pursuing legal action, engaging through legislative and regulatory channels, and expanding networks. Furthermore, the success of Suara Kita’s advocacy is influenced by factors such as the organization’s track record, budget and funding, as well as the involvement of allies or networks, with varying impacts at each strategic level. With these advocacy strategies, Suara Kita is gradually striving to achieve its ultimate goal of equality and justice for the LGBT community in Indonesia. The research also highlights that the government should play its role by fulfilling the basic rights of all citizens without exception and protecting minority groups, especially LGBT individuals, from all forms of discrimination.

Kata Kunci : LGBT, Diskriminasi. Hak-hak Warga Negara, Advokasi, Strategi Advokasi

  1. S1-2024-459817-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459817-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459817-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459817-title.pdf