Makeup Brand and Women Empowerment: Exploring the Flow of Mad For Makeup’s Brand Identity in Empowering Women Through Systemic Functional Linguistics
NADIVA RIZKITA AGUSTINA, Alfelia Nugky Permatasari, S.S., M.A.
2024 | Tugas Akhir | D4 BAHASA INGGRIS
Penelitian ini mengeksplorasi korelasi antara identitas merek Mad For Makeup dan nilai
pemberdayaan perempuan melalui analisis komprehensif kerangka kerja Linguistik
Fungsional Sistemik (Halliday & Matthiessen, 2004). Berfokus pada konteks merek mekap
yang berbasis di Indonesia, penelitian ini menggunakan analisis konten Instagram yang
dilihat melalui kombinasi kerangka Systemic Functional Linguistics (SFL) dan Visual
Grammar (Kress & van Leeuwen, 2006) dengan spesifikasi arti representatif dari konten
yang diunggah. Berdasarkan literatur yang ada, pendekatan ini menggunakan metode
kualitatif untuk mengukur dampak yang diharapkan dari pesan merek pada persepsi
masyarakat dari audiens target. Untuk mempelajari identitas merek, penelitian ini
menerapkan kerangka kerja big ideaL (Mitchell & Shaw, 2011) untuk menelaah cara Mad
For Makeup membangun identitas merek mereka berdasarkan tekanan budaya dan bagian
terbaik merek. Lebih lanjut, penelitian ini juga menyoroti peran penting identitas merek
dalam membentuk korelasinya dengan pemberdayaan perempuan berdasarkan kerangka
kerja mengenai penggunaan mekap di kalangan perempuan (Iqbal et al., 2021) yang
menarik tiga poin utama, termasuk persetujuan sosial, motivasi mekap, dan kualitas hidup.
Setelah mengeksplorasi unggahan konten dari akun Instagram Mad For Makeup, penelitian
ini mengungkap bahwa ada korelasi tentang identitas merek mereka yang dibangun terkait
dengan pemberdayaan perempuan. Analisis ini bertujuan untuk memberikan wawasan
tentang strategi yang digunakan oleh merek untuk mengkomunikasikan dan memperkuat
pesan yang terkait dengan pemberdayaan perempuan.
This research explores the correlation between the Mad For Makeup’s brand identity and
women empowerment value through a comprehensive analysis of Systemic Functional
Linguistics framework (Halliday & Matthiessen, 2004). Focusing on the context of a
makeup brand based in Indonesia, this study employs Instagram content analysis seen
through a combination of Systemic Functional Linguistics (SFL) and Visual Grammar
(Kress & van Leeuwen, 2006) specifically regarding the representational meaning within
content posted. Building upon existing literature, the approach uses a qualitative method to
measure the expected impact of brand messaging on societal perceptions from target
audience. To examine the brand identity, this study implements big ideaL framework
(Mitchell & Shaw, 2011) to dive into the way Mad For Makeup builds their brand identity
based on cultural tension and brand’s best self. Furthermore, this study also highlights the
pivotal role of brand identity in shaping its correlation to women empowerment based on a
framework regarding makeup usage among women (Iqbal et al., 2021) which draws three
main points, including social approval, makeup motivation, and quality of life. After
exploring the feed posts from Mad For Makeup’s Instagram account, this study reveals that
there is a strong sense of their brand identity built in related to women empowerment. This
analysis aims to provide insights into the strategies employed by the brand to communicate
and reinforce messages related to women empowerment.
Kata Kunci : brand identity, content analysis, makeup, systemic functional linguistics, women empowerment