Pertimbangan Berwisata pada Keluarga yang Memiliki Anggota dengan Neurodevelopmental Disorder
FERNANDA STEFANI, Karlina Maizida, S.Psi., M.A.
2024 | Skripsi | PARIWISATA
Liburan keluarga merupakan segmen pasar yang mendominasi industri pariwisata. Dalam liburan keluarga terdapat segmen khusus yang baru dan belum tersentuh yaitu keluarga dengan anak neurodevelopmental disorder, secara khusus yang dibahas dalam penelitian ini yaitu anak dengan gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD) dan attention deficit (hyperactivity) disorder (ADHD). Kelompok tersebut memiliki halangan dan kesulitan dalam berwisata terlepas dari minat berwisata yang tinggi. Dalam melakukan wisata, kelompok khusus ini memiliki tahap pra-perjalanan yang berbeda dari kelompok disabilitas lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan seperti apa yang dimiliki keluarga dengan anggota keluarga ASD dan ADD/ADHD sebelum melakukan kegiatan wisata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bersifat induktif dan dilakukan selama dua bulan dengan pengambilan data melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara mendalam dengan open-ended question kepada enam keluarga di Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa pertimbangan yang dimiliki dominan berdasarkan kebutuhan akan jadwal yang tertata dan absolut dan juga pertimbangan terkait makanan bagi anggota keluarga ASD dan ADD/ADHD. Pelayanan di destinasi wisata yang tidak mampu menghadapi dan merangkul keluarga dengan anggota keluarga ASD dan ADD/ADHD juga menjadi pertimbangan utama bagi kelompok ini. Selain itu, pertimbangan yang dimiliki merupakan paduan dari minat orang tua, saudara kandung, dan kebutuhan anggota keluarga ASD dan ADD/ADHD berdasarkan karakteristik alaminya
Family vacations are a major part of the tourism industry. Nonetheless, there's a specific, underserved group within this segment which is families with children who have neurodevelopmental disorders, among the most common are autism spectrum disorders (ASD) and attention deficit (hyperactivity) disorder (ADHD). Although these type of families are very interested in traveling, they face unique challenges that set them apart from other disability groups when planning their trips. This study seeks to identify the aspects that these families consider during the planning phase before their travel or known as pre-trip phase. Using a descriptive qualitative approach this research was conducted for two months and data was collected through observations, literature reviews, and in-depth interviews using open-ended questions to six families in Jakarta. The results show that the considerations held are predominantly based on the need for a well-organized and absolute schedule before and during travel, also considerations regarding food for children with ASD and ADD/ADHD. Services at tourist destinations that cannot accommodate and embrace families with children with ASD and ADD/ADHD are also a key concern for this group. Additionally, the factors considered reflect a mix of the interests of parents, siblings, and the specific needs of the children based on their natural conditions.
Kata Kunci : Liburan Keluarga, Neurodevelopmental Disorder, Gangguan Spektrum Autisme, ADHD, Pertimbangan Wisata