Kesesuaian Pengelolaan Wana Wisata Baturraden Dengan Prinsip Lingkungan yang Berkelanjutan Menurut Global Sustainable Tourism Council
VINCENT CAESAR CHRISTIANO, Yulita Kusuma Sari, S.T., M.Sc.
2024 | Skripsi | PARIWISATA
Pengelolaan destinasi wisata berbasis alam diharapkan dapat mengaplikasikan konsep berkelanjutan pada masing-masing destinasinya. Melihat konsep ini, ternyata dapat memberikan dampak dalam jangka panjang. Konsep pariwisata berkelanjutan merupakan suatu konsep yang memiliki ambiguitas karena mengandung subjektivitas yang tinggi dan heterogenitasnya yang tinggi untuk didefinisikan secara sederhana. Tantangan banyak ditemukan dalam menerapkan konsep berkelanjutan seperti kualitas sumber daya manusia yang tidak kompetitif dan kurangnya peran aktif masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pihak pengelola Wana Wisata Baturraden dapat mengelola destinasinya sesuai dengan prinsip lingkungan yang berkelanjutan. Untuk meneliti hal tersebut, penulis menggunakan standarisasi dari Global Sustainable Tourism Council (2013) tentang standarisasi pengelolaan destinasi alam yang berkelanjutan dan teori identifikasi stakeholder dari Maryono et al. (2005 dalam Latupapua, 2015). Penelitian ini memakai metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan studi pustaka. Sumber informasi terkait pengimplementasian pengelolaan Wana Wisata Baturraden yang sesuai dengan prinsip lingkungan yang berkelanjutan berasal dari sepuluh informan. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa dari pihak pengelola terdapat banyak indikator penilaian standarisasi yang belum terpenuhi dan dari klasifikasi stakeholder ditemukan tiga kelompok stakeholder, yakni stakeholder primer, stakeholder kunci, dan stakeholder pendukung.
The management of nature-based tourist destinations is expected to apply the concept of sustainability to each destination. Looking at this concept, it can have an impact in the long term. The concept of sustainable tourism is a concept that has ambiguity because it contains high subjectivity and high heterogeneity to be defined simply. Many challenges are found in implementing the concept of sustainability such as the uncompetitive quality of human resources and the lack of active role of local communities. This study aims to determine the extent to which the management of Wana Wisata Baturraden can manage its destinations in accordance with the principles of a sustainable environment. To research this, the author uses the standardization of the Global Sustainable Tourism Council (2013) regarding the standardization of sustainable natural destination management and stakeholder identification theory from Maryono et al. (2005 in Latupapua, 2015). This research uses descriptive qualitative research methods using several data collection techniques such as observation, interviews, and literature studies. Sources of information related to the implementation of Wana Wisata Baturraden management in accordance with sustainable environmental principles came from ten informants. The results of the study state that from the management there are many indicators of standardization assessment that have not been fulfilled and from the classification of stakeholders, three groups of stakeholders were found, namely primary stakeholders, key stakeholders, and supporting stakeholders.
Kata Kunci : pariwisata berkelanjutan, pariwisata alam, pemangku kepentingan, Wana Wisata Baturraden