Laporkan Masalah

PERBURUAN MACAN (“GENUS PANTHERA”) DI TENGAH KESADARAN KONSERVASI DI JAWA, 1870AN-1930AN

GINNA ERVARIZKI, Dr. Sri Margana, M.Phil.

2024 | Skripsi | ILMU SEJARAH

Perburuan macan (genus panthera) dan kesadaran konservasi alam di Jawa

mengalami perkembangan pada abad ke-19 dan 20. Perburuan macan (genus 

panthera) dilakukan secara masif salah satunya karena kepentingan ekonomi. 

Begitu pula dengan kesadaran konservasi yang muncul dan berkembang pada 

waktu itu. Penelitian ini membahas mengenai perburuan terhadap macan (genus 

panthera) dan arah perkembangan konservasi alam di Jawa. Sumber utama yang 

dipakai untuk penelitian ini adalah arsip, laporan pemerintah, koran, majalah, foto, 

dan sumber primer yang diterbitkan. Selain itu, juga digunakan literatur-literatur 

pendukung berupa buku, artikel, dan lainnya.

Penelitian ini menemukan fakta bahwa perkembangan kesadaran dan upaya

konservasi alam belum dapat melindungi eksistensi macan (genus panthera) di 

Jawa pada 1870an-1930an. Perburuan macan (genus panthera) di Jawa terjadi 

akibat dari eksploitasi kepentingan ekonomi kolonial, keberadaan tradisi lokal, dan 

lainnya. Perburuan ini mengakibatkan penurunan tajam jumlah populasi macan

(genus panthera). Pada saat yang sama, perkembangan kesadaran konservasi yang 

terjadi kala itu belum dapat melindungi eksistensi macan (genus panthera) yang 

semakin berkurang. Upaya-upaya perlindungan satwa liar dan peraturan perburuan 

yang dibuat memiliki banyak kekurangan. Selain itu, konservasi yang berkembang 

juga masih dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi dan beberapa hal yang bersifat 

subjektif. Oleh karena itu, muncul dan berkembangnya kesadaran konservasi alam 

memarjinalkan eksistensi macan (genus panthera) di Jawa. 

Tiger (panthera genus) hunting and nature conservation awareness in Java 

developed in the 19th and 20th centuries. The tiger (panthera genus) hunting was 

carried out on a massive scale partly due to economic interests. Conservation 

awareness also emerged and developed at that time. This research discusses the 

hunting of the tiger (panthera genus) and the direction of nature conservation 

development in Java. The primary sources used for this research are archives, 

government reports, newspapers, magazines, photos, and published primary 

sources. In addition, it also uses supporting literature such as of books, articles, and 

others.

This research found that the development of awareness and nature conservation 

efforts could not protect the existence of the tiger (panthera genus) in Java in the 

1870s-1930s. The tiger (panthera genus) hunting in Java occurred as a result of the 

exploitation of colonial economic interests, the existence of local traditions, and 

others. This hunting resulted in a large population decline of the tiger (panthera

genus). At the same time, the development of conservation awareness at that time 

could not protect the diminishing existence of the tiger (panthera genus). Wildlife 

protection policies and hunting regulations that were made had many shortcomings. 

In addition, conservation is still influenced by economic purposes and some 

subjective matters. Therefore, the emergence and development of nature 

conservation awareness marginalized the existence of the tiger (panthera genus) in 

Java.

Kata Kunci : Perburuan, Genus Panthera, Macan, Konservasi, Kesadaran Konservasi

  1. S1-2024-460081-abstract.pdf  
  2. S1-2024-460081-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-460081-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-460081-title.pdf