Penerapan Asas Itikad Baik dan Perlindungan Konsumen dalam Pelaksanaan Perjanjian Jasa Fotografi (Studi Kasus antara Penyedia Jasa Fotografi X dengan Nyonya A)
CARINNO FATHIMATUZ ZAHRA, Sa'ida Rusdiana, SH., LL.M.
2024 | Skripsi | ILMU HUKUM
Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa penerapan asas itikad baik serta penerapan Pasal 4 huruf e dan huruf h Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen apakah sudah dilaksanakan oleh para pihak dalam perjanjian jasa fotografi antara Penyedia Jasa Fotografi X dengan Nyonya A.
Jenis Penelitian yang digunakan Penulis dalam penelitian ini adalah normatif empiris. Penelitian normatif empiris merupakan metode penelitian hukum kepustakaan yang dilakukan dengan cara meneliti suatu kenyataan hukum dan masyarakat tentang permasalahan yang terjadi di lapangan untuk selanjutnya dihubungkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Data yang didapatkan selanjutnya akan dianalisis akan diuraikan secara sistematik sehingga diperoleh arti dan kesimpulan untuk menjawab perumusan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asas itikad baik dalam pelaksanaan Perjanjian Jasa Fotografi tidak diterapkan secara optimal oleh penyedia jasa dari segi objektif. Penerapan hak-hak konsumen sebagaimana tertera pada Pasal 4 huruf e dan huruf h juga belum terpenuhi akibat wanprestasi yang dilakukan secara sengaja oleh penyedia jasa. Dibutuhkan adanya penyelesaian sengketa lebih lanjut yang dapat mengakomodir kebutuhan konsumen yang telah dirugikan pada kasus ini.
This legal writing aims to determine and analyze the application of the principle of good faith and the application of Article 4 letter e and letter h of Law Number 8 Year 1999 concerning Consumer Protection whether it has been implemented by the parties in the photography service agreement between Photography Service Provider X and Mrs. A.
The type of research used by the author in this research is normative empirical. Empirical normative research is a method of literature legal research conducted by examining a legal and community reality about problems that occur in the field to be further connected with applicable laws and regulations. The data obtained will then be analyzed and described systematically so that meaning and conclusions are obtained to answer the problem formulation.
The results showed that the principle of good faith in the implementation of the Photography Service Agreement has not been applied by service providers in terms of objective. The application of consumer rights as stated in Article 4 letter e and letter h has also not been fulfilled due to defaults committed intentionally by service providers. Further dispute resolution is needed that can accommodate the needs of consumers who have been harmed in this case.
Kata Kunci : Asas Itikad Baik, Perlindungan Konsumen, Wanprestasi, Perjanjian Jasa Fotografi