Respons Etnis Tionghoa di Kabupaten Brebes terhadap Kebijakan Asimilasi Orde Baru, 1966-1998

ELISA OBELIA SEPTIANA, Dr. Abdul Wahid, M.Hum., M.Phil.

2024 | Skripsi | ILMU SEJARAH

Penelitian ini membahas mengenai sikap etnis Tionghoa di Kabupaten Brebes ketika merespons kebijakan asimilasi Pemerintah Orde Baru. Kebijakan-kebijakan tersebut, di antaranya adalah kewajiban untuk melepaskan kewarganegaraan asing atau menegaskan kembali kewarganegaraannya bagi yang telah memilih sebagai WNI, pelarangan terhadap agama dan kebudayaan leluhur, penutupan sekolah-sekolah Tionghoa, dan kewajiban untuk mengubah nama Tionghoa menjadi nama Indonesia. Kebijakan-kebijakan tersebut secara umum memiliki tujuan untuk menghilangkan identitas mereka dan menyatukan etnis Tionghoa dengan masyarakat setempat. Oleh karena itu, permasalahan utama skripsi ini adalah bagaimana sikap etnis Tionghoa di Kabupaten Brebes dalam menghadapi kebijakan asimilasi tersebut. 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan sumber-sumber sejarah primer tertulis dan lisan. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa secara umum etnis Tionghoa di Kabupaten Brebes menunjukkan kepatuhan terhadap kebijakan-kebijakan tersebut di hadapan umum. Namun demikian, secara internal dalam lingkup keluarga mereka masih tetap melakukan tradisi dan kebiasaan mereka.

This study examines the responses of ethnic Chinese individuals in the Brebes Regency to the assimilation policies implemented by the New Order Government. These policies encompass the requirement to relinquish foreign citizenship or reaffirm citizenship for those who have opted to become Indonesian citizens, the prohibition of ancestral religious practices and cultural expressions, the closure of Chinese educational institutions, and the mandate to adopt Indonesian names. The primary objective of these policies is to eliminate the distinct identity of the ethnic Chinese individuals and facilitate their integration into the local community. Consequently, the central research question of this thesis investigates how the ethnic Chinese population in the Brebes Regency responds to these assimilation policies. 

To address this inquiry, the study primarily utilizes written and oral historical sources. The findings of this research demonstrate that, in general, ethnic Chinese individuals in the Brebes Regency outwardly comply with these policies. However, within the private sphere of their families, they continue to maintain their traditional practices and customs.

Kata Kunci : Kebijakan asimilasi, Orde Baru, Sikap Etnis Tionghoa, Kabupaten Brebes