Respons Pertumbuhan dan Hasil Pakcoy (Brassica rapa L. kelompok Chinensis) terhadap Komposisi Media Tanam Cocopeat dan Arang Sekam

SHOFI MUTIARA AZMI, Dody Kastono, S.P., M.P. ; Rani Agustina Wulandari, S.P., M.P., Ph.D.

2024 | Skripsi | AGRONOMI

Pakcoy (Brassica rapa L. kelompok Chinensis) merupakan komoditas yang memiliki tingkat konsumsi yang cukup tinggi. Produksi pakcoy di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2024), pada tahun 2021 mencapai 727.467 ton, sedangkan pada tahun 2022 mencapai 760.608 ton, dan pada tahun 2023 sebanyak 686.876 ton. Menurunnya produktivitas pakcoy dikarenakan adanya alih fungsi lahan untuk kegiatan non pertanian. Oleh karena itu, diperlukan alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan pakcoy, salah satunya menggunakan komposisi media tanam tanpa tanah yaitu cocopeat dan arang sekam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respons pertumbuhan dan hasil pakcoy serta mengkaji perbandingan komposisi media cocopeat dan arang sekam yang memberikan pertumbuhan paling optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2024 di rumah kawat Kebun Tridharma Banguntapan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan 3 blok sebagai ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakcoy memberikan respons yang baik melalui pemberian media tanam cocopeat, arang sekam, maupun kombinasinya pada parameter analisis pertumbuhan seperti rasio akar tajuk, indeks konsumsi, LAB, dan LPN yang dapat menyamai perlakuan media tanam 100 % tanah.

Pakcoy (Brassica rapa L. Chinensis group) is a vegetable commodity with a high consumption rate. According to the BPS, pakcoy production in Indonesia reached 727.467 tons in 2021, 760.608 tons in 2022, and 686.876 tons in 2023. The decline in pakcoy productivity is attributed to the conversion of agricultural land for non-agricultural activities. Therefore, alternative solutions are needed to meet the demand for pakcoy, one of which is the use of soilless growing media composed of cocopeat and rice husk charcoal. With the increasing population, the reduction of agricultural land has become a pressing issue, necessitating alternatives to replace soil media with a combination of cocopeat and rice husk charcoal. This study aims to evaluate the growth response and yield of pakcoy and assess the optimal combination of cocopeat and rice husk charcoal for pakcoy cultivation. The research was conducted from February to March 2024 at Kebun Tridharma Banguntapan, Yogyakarta. The study design used a Complete Randomized Block Design (CRBD) with a single factor and three replications. The results indicate that pakcoy shows favorable responses to the treatments using cocopeat, rice husk charcoal, and their combinations in terms of growth analysis, such as root-shoot ratio, consumption index, LAB, and LPN, which were comparable to the treatment using 100 % soil.

Kata Kunci : arang sekam, cocopeat, media tanam tanpa tanah, pakcoy