Strategi peningkatan kinerja Bappeda Kabupaten Bantul
SHAKUNTALA, Maya, Dr. Warsito Utomo
2004 | Tesis | Magister Administrasi PublikBirokrasi pelayanan publik di Indonesia dalam laporan The World Competitiveness Yearbook 1999, menurut Cullen & Cushman (Dwiyanto, 2002) berada di urutan paling bawah dari 100 negara yang paling kompetitif di dunia. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, pembangunan cenderung dititikberatkan di daerah kabupaten/kota. Dengan demikian peran Bappeda sebagai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menjadi sangat strategis, karena merupakan unit organisasi yang menangani masalah perencanaan pembangunan di daerah kabupaten atau kota. Kondisi yang demikian Bappeda dituntut mampu melakukan berbagai inovasi kebijakan yang strategis dan berorientasi pada lingkungan internal maupun eksternal organisasi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan lingkungan internal serta peluang dan hambatan lingkungan eksternal organisasi Bappeda Kabupaten Bantul, mengidentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi Bappeda dalam upaya meningkatkan kinerjanya dan merumuskan strategi-strategi yang harus dilaksanakan dalam upaya merespon isu-isu strategis yang ada agar tercapai optimalisasi kinerja. Teknik analisis SWOT merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan strategi pengembangan lembaga berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal. Hasil analisis menunjukkan beberapa isu strategis yang mempengaruhi strategi untuk peningkatan kinerja Bappeda Kabupaten Bantul. Diketahui positioning Bappeda berada pada kuadran lembaga dengan karakter stabil. Beberapa usulan strategi yang direkomendasikan untuk peningkatan kinerja Bappeda Kabupaten Bantul dipengaruhi oleh isu strategisnya, antara lain : a. Strategi berdasarkan isu strategis kekuatan-peluang memungkinkan dilakukan suatu langkah strategis yang mengarah pada penguatan posisi lembaga melalui strategi, mempercepat proses transformasi kebijakan yang mendorong perkembangan pembangunan sektoral maupun wilayah, menyempurnakan prosedur proses perencanaan pembangunan yang lebih sistematis dengan lebih memberdayakan unitunit kerja dalam Bappeda dan meningkatkan inisiatif lembaga untuk bekerjasama dengan mitra kerjasama, baik internal maupun eksternal lembaga dan wilayah yang saling menguntungkan. b. Strategi berdasarkan isu strategis kekuatan-ancaman. Isu strategis berdasarkan kekuatan-ancaman dapat diantisipasi dengan membuat strategi pengembangan Bappeda dengan cara upaya memacu inovasi pegawai dengan melakukan pengembangan pendidikan formal dan informal yang dapat meningkatkan keterampilan dan adaptif terhadap berbagai perubahan paradigma pembangunan serta melakukan penyempurnaan sistem kerja organisasi dalam tupoksi yang dapat meningkatkan kinerja lembaga melalui pemanfaatan best practise pada lembaga yang sama di wilayah lain. c. Strategi berdasarkan isu strategis kelemahan-peluang. Posisi lembaga dapat dikembangkan kinerjanya melalui strategi Meningkatkan kapasitas pegawai dan lembaga agar dapat bersaing dan memanfaatkan peluang untuk dapat menjadi lebih kompetitif. d. Strategi berdasarkan isu strategis kelemahan-ancaman,maka langkah rasionalisasi merupakan strategi yang paling tepat untuk mempertahankan posisi lembaga. Hal ini dapat dilakukan melalui strategi menyempurnakan struktur organisasi yang lebih ramping agar Bappeda menjadi lembaga yang lebih strategis dengan spesialisasi pada think tank pemerintah daerah.
The bureaucracy of public service in Indonesia into the report of The World Competitiveness Yearbook 1999, as Cullen & Cushman (Dwiyanto, 2002) in the most under series from 100 countries which more competitive in the world. In the implementation of the economic regional, the construction disposed by focus in the regency city area. With the result that the rule of Bappeda as Regional Construction Planning Board become more strategic, because that organization unit executed the problems of regional construction planning in regional regency or city. Such was the case of condition, Bappeda sued be able to bring about many innovation of strategic policy and oriented in internal inspite of the fact external organization environment to increasing performance. These research purposes are identification of the strength and weakness factors in the internal environment with opportunity and obstacle in the external environment of the Bappeda organization in Bantul Regency. Identification strategic issue in faced of Bappeda for the efforts to increaseing it performance and formulate all of the strategic that must have be done for the efforts to respond to strategic issue exist so that achieved the optimal performance. The analysis technique of SWOT is an instrument that used for the result a construction institution strategic based on internal and external environment analysis. The analysis result shows much strategic issue that influence of developing performance strategic in Bappeda Bantul Regency. Known of Bappeda positioning welloff quadrant institution with a stability character. Some suggestion of the strategic that was recommendation to raising performance in Bappeda Bantul Regency influenced by that strategic issue, includes: a. Strategic based on strategic issue of the strength-opportunity enable to execute a strategic action that administer to strengthening of the institution position toward strategy. To accelerate transformation process of policy which support to development construction by sector in spite of the fact of region. Completely the procedure of the construction planning process more systematically for more than to deceive all of the work units in Bappeda and also increasingly the initiative of institution for cooperation with client, in internal in spite of the fact of external institution and region which mutually benefit. b. The strategic based on the strategic issue of strength-threaten can be anticipated in order to the strategic prosperity of the Bappeda with the effort to run away employee innovation with doing of improvisation toward formal and informal education. The improvisation which able to develop skill and adaptive to many changes of the paradigm construction along with completing organization work system in the tupoksi which able to increase institution performance toward using the best practice in the same institution in the other region. c. Strategic based on strategic issue weakness-opportunity. The institution position can be development it performance toward strategic. To improvement of the capacity both of employee and institution so that can be competitive and to advantage opportunity can be more competitive. d. Strategic based on strategic issue of weakness-threaten so the stride of the nationality is a strategic which more appropriate for maintain institution position. It can be done toward strategic complete structure organization more ramping so that Bappeda become the more strategic institution with specialization in think tank regional government.
Kata Kunci : Kinerja BAPPEDA, Strategi Peningkatan