Kinerja Pertumbuhan Cempe Pascasapih Persilangan Induk Domba Ekor Tipis Dengan Pejantan Domba Wonosobo Dan Dorper

YOGA ABRAR KUSUMA, Ir. Panjono, S.Pt, M.P, Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan cempe pascasapih persilangan induk Domba Ekor Tipis (DET) dengan pejantan Domba Wonosobo (dombos) dan Dorper. Penelitian menggunakan 28 ekor cempe persilangan yang terdiri dari 7 ekor cempe jantan dan 7 ekor cempe betina dombos cross (persilangan induk DET dengan dombos) serta 7 ekor cempe jantan dan 7 ekor cempe betina dorper cross (persilangan induk DET dengan dorper). Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan selama delapan minggu. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kinerja pertumbuhan pascasapih yang meliputi konsumsi BK pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan, dan feed cost per gain (FCG). Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan Independent T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi BK, PBBH, konversi pakan, dan FCG cempe dombos cross dan dorper cross jantan berturut-turut masing-masing adalah 0,457±0,10 dan 0,457±0,05 kg/hari, 0,120±0,01 dan 0,125±0,02 kg/hari, 3,59±0,76 dan 3,30±0,50, serta 11.758±2.500 dan 10.872±1.647 Rp/kg. Konsumsi BK, PBBH, konversi pakan, dan FCG cempe jantan berbeda tidak nyata. Konsumsi BK, PBBH, konversi pakan, dan FCG cempe dombos cross dan dorper cross betina berturut-turut masing-masing adalah 0,457±0,07 dan 0,457±0,03 kg/hari, 0,072±0,02 dan 0,084±0,02 kg/hari, 6,12±1,89 dan 5,71±2,73, serta 20.159±6.227 18.763±8.991 Rp/kg. Konsumsi BK, PBBH, konversi pakan, dan FCG cempe betina berbeda tidak nyata. Disimpulkan bahwa persilangan antara DET dengan dombos maupun memiliki kinerja pertumbuhan yang sama. 

This study aimed to determine the post-weaning growth of crossbred lambs from Thin-Tailed Sheep (DET) ewes mated with Wonosobo Sheep (dombos) and dorper rams. The study used 28 head of crossbred lambs, consisting of 7 head of male and 7 head of female dombos cross lambs, and 7 head of male and 7 head of female dorper cross. The lambs were raise and observed for eight weeks. The parameters observed in this study were post-weaning growth performance, which included, Dry Matter (DM) intake, average daily gain (ADG), feed conversion ratio (FCR), and feed cost per gain (FCG). The data obtained were statistically analyzed using an Independent T-Test. The results showed that (DM) intake, ADG, FCR and FCG for male dombos cross and dorper cross were 0.457±0.10 and 0.457±0.05 kg/day, 0.120±0.01 and 0.125±0.02 kg/day, 3.59±0.76 and 3.30±0.50, and 11.758±2.500 and 10.872±1.647 Rp/kg, respectively. There was no significant difference in dry matter (DM) intake, ADG, FCR, and FCG. The result of dry matter (DM) intake, ADG, FCR, and FCG in for female dombos cross and dorper cross were 0.457±0.07 and 0.457±0.03 kg/day, 0.072±0.02 and 0.084±0.02 kg/day, 6.12±1.89 and 5.71±2.73, and 20.159±6.227 and 18.763±8.991 Rp/kg, respectively. There was no significant difference in dry matter (DM) intake, ADG, FCR, and FCG. It is concluded that crossing DET ewe dombos and dorper rams produced lamb with the same post-weaning growth performance.

Kata Kunci : Kinerja pertumbuhan, Domba Ekor Tipis, Dombos cross, Dorper cross