Laporkan Masalah

Pengaruh Variabel Demografi, Sosial, dan Ekonomi Terhadap Perceraian di Kabupaten Banyumas Tahun 2021

ZAHRA LINTANG RAHINA, Dr. RR. Wiwik Puji Mulyani, S.Si., M.Si.

2024 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah dengan jumlah perceraian tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Hanya sedikit penelitian mengenai perceraian yang mempertimbangkan faktor spasial dalam menjelaskan fenomena perceraian. Hal ini karena sebagian besar penelitian berfokus pada karakteristik individu pelaku perceraian. Faktor spasial berperan penting karena perbedaan kondisi wilayah akan menghasilkan karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi yang berbeda. Kondisi tersebut menyebabkan perbedaan pola pikir dan cara pandang dalam pengambilan keputusan untuk bercerai. 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial tingkat perceraian dan mengetahui pengaruh karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi terhadap tingkat perceraian di Kabupaten Banyumas pada tahun 2021. Data yang digunakan yaitu data sekunder dari Portal Pemutakhiran Data 2021 (PK – 21) dan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Analisis persebaran tingkat perceraian dilakukan dengan klasifikasi jumlah perceraian dan pembuatan peta persebaran tingkat perceraian menurut kecamatan di Kabupaten Banyumas. Sementara itu, analisis pengaruh variabel demografi, sosial, dan ekonomi terhadap tingkat perceraian dilakukan menggunakan uji korelasi indeks komposit dari variabel demografi, sosial, dan ekonomi serta uji regresi logistik ordinal untuk masing – masing variabel demografi, sosial, dan ekonomi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pola persebaran tingkat perceraian tinggi di bagian Timur (memiliki ciri perkotaan) dan tingkat perceraian rendah di bagian Barat (memiliki ciri pedesaan) Kabupaten Banyumas. Hasil uji korelasi indeks komposit dan uji regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa variabel ekonomi memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat perceraian. Akan tetapi, hubungan tersebut secara tidak langsung sehingga upaya penurunan jumlah perceraian di Kabupaten Banyumas sebaiknya juga berfokus pada pemerataan fasilitas, sarana dan prasarana khusunya terkait dengan penguatan ketahanan keluarga, perbaikan kualitas pendidikan, dan pengurangan jumlah pengangguran.

Banyumas Regency is one of the regions with the highest divorce rate in Central Java Province. Only a few studies consider spatial factors when analysing divorce because the focus of most studies is on the characteristics of the widows. Spatial factors play an important role because differences in regional conditions will produce different demographic, social, and economic characteristics. These conditions form differing mindset and perspective in making decisions to divorce. 

This study aims to determine the spatial pattern of divorce rates and analyze the influence of demographic, social, and economic characteristics on the divorce rate in Banyumas Regency in 2021. The data used are secondary data from the 2021 Data Update Portal (PK - 21) and Targeting Data for the Acceleration of Extreme Poverty Eradication (P3KE). The analysis of the distribution of the divorce rate was carried out by classifying and creating a map of the divorce rate according to sub-districts in Banyumas. Meanwhile, analysis of the influence of demographic, social and economic variables on divorce rates was carried out using a composite index correlation test of demographic, social and economic variables as well as an ordinal logistic regression test for each demographic, social and economic variable. 

The results of the research show that there is a distribution pattern of high divorce rates in the eastern part (having urban characteristics) and low divorce rates in the western part (having rural characteristics) of Banyumas. The results of the composite index correlation test and ordinal logistic regression test show that economic variables have a significant relationship with the divorce rate. However, this relationship is indirect, so efforts to reduce the number of divorces in Banyumas should also focus on equal distribution of facilities, means and infrastructure, especially those related to strengthening family resilience, improving the quality of education, and reducing the number of unemployed.

Kata Kunci : demografi, ketahanan keluarga, penyebab perceraian, tingkat perceraian

  1. S1-2024-456505-abstract.pdf  
  2. S1-2024-456505-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-456505-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-456505-title.pdf