Rekayasa Ulang Desain Aplikasi SES Sleman - Panic Button

NATASYA WILLIASARI MENGKO, Nuryati, S.Far., M.P.H

2024 | Tugas Akhir | D4 MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

Latar Belakang : Permenkes RI Nomor 19 tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu adalah suatu mekanisme pelayanan korban/pasien gawat darurat yang terintegrasi dan berbasis call center dengan menggunakan kode akses telekomunikasi 119 dengan melibatkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes tersebut maka Kabupaten Sleman menegaskan kebijakan melalui Peraturan Bupati Sleman Nomor 1.4 Tahun 2017 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Medis Terpadu Sleman Emergency Services 9000 dan kebijakan tersebut diimplementasikan oleh Dinas Kesehatan Sleman dengan menginovasikan sistem informasi gawat darurat. Adapun Permasalahan yang terdapat di lapangan yakni sebenarnya pada tahun 2017 aplikasi SES Sleman – Panic Button sudah pernah diluncurkan, tetapi aplikasi tersebut belum digunakan secara optimal oleh masyarakat di Kabupaten Sleman. Untuk itu, berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Dinkes Sleman kelompok Substansi Kesehatan Dasar dan Rujukan dan juga petugas Sleman Emergency Services (SES) perlu dilakukan pengembangan terhadap aplikasi SES Sleman – Panic Button guna mengoptimalkan pelayanan kegawatdaruratan di Kabupaten Sleman.

Tujuan : Merancang prototype aplikasi SES Sleman – Panic Button sesuai dengan kebutuhan pengguna

Metode : Penelitian ini menggunakan metode design thinking dengan tahapan emphatize, define, ideate, prototype, dan testing. Tahap testing dengan metode penilaian kuesioner system usability scale (SUS).

Hasil : Rekayasa ulang desain aplikasi SES Sleman - Panic Button telah dibuat dengan 13 fitur tambahan yang saat ini sudah ada 5 fitur yang diadaptasi oleh pihak Dinkes Sleman pada aplikasi terbaru dan telah dilakukan uji coba dengan hasil evaluasi menggunakan metode SUS memperoleh skor sebesar 74.16 dengan kategori baik.

Kesimpulan : Prototype yang sudah dirancang dengan menyesuaikan kebutuhan pengguna menghasilkan kategori baik, sehingga menunjukkan prototype tersebut dapat diterima dan masih dapat dikembangkan menjadi kategori sempurna. 

Background : RI Minister of Health Regulation Number 19 of 2016 concerning the Integrated Emergency Management System is an integrated and call center-based emergency victim/patient service mechanism using telecommunications access code 119 involving the community. Based on this Minister of Health regulations, Sleman Regency confirmed the policy through Sleman Regent Regulation Number 1.4 of 2017 concerning the Sleman Emergency Services 9000 Integrated Medical Emergency Management System and this policy was implemented by the Sleman Health Service by innovating the emergency information system. The problem in the field is that in 2017 the SES Sleman - Panic Button application was launched, but this application has not been used optimally by the people of Sleman Regency. For this reason, based on the results of interviews with Sleman Health Office employees in the Basic and Referral Health Substance group and also Sleman Emergency Services (SES) officers, it is necessary to develop the SES Sleman - Panic Button application in order to optimize emergency services in Sleman Regency.

Objective: Designing a prototype of the SES Sleman – Panic Button application according to user needs

Methods : This research uses the design thinking method with the stages of empathize, define, ideate, prototype, and testing. The testing stage uses the system usability scale (SUS) questionnaire assessment method.

Result : Re-engineering the design of the SES Sleman application - Panic Button has been created with 13 additional features, of which currently 5 features have been adapted by the Sleman Health Office in the latest application and trials have been carried out with evaluation results using the SUS method obtaining a score of 74.16 in the good category.

Conclusion: The prototype that has been designed to suit user needs produces a good category, thus showing that the prototype is acceptable and can still be developed into a perfect category.

Kata Kunci : Design Thinking, Prototype, Gawat Darurat /Design Thinking, Prototyping, Emergency