PERANCANGAN TIANG TERTANAM (EMBEDDED PILE) SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN GEOTEKNIK PADA JALAN TOL IKN 3B SEGMEN KTT KARIANGAU – SP TEMPADUNG
ADIAN NAURI, Prof. Ir. Teuku Faisal Fathani, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng.
2024 | Skripsi | TEKNIK SIPIL
Salah satu paket pembangunan
jalan akses penghubung Ibu Kota Nusantara adalah jalan akses KTT Kariangau
menuju SP Tempadung yang terbentang dari STA 06+750 - STA 14+000. Dalam
perjalanannya, terdapat permasalahan terutama terkait dengan permasalahan tanah
lunak. Permasalahan tersebut akan diselesaikan menggunakan metode perbaikan
tiang tertanam (embedded pile). Hal tersebut diujikan pada bentang STA
12+500 - 13+500, yang diharapkan dapat diselesaikan menggunakan metode
perbaikan tiang tertanam. Solusi tersebut akan dianalisis terhadap tiga
permasalahan yaitu, timbunan di atas tanah lunak pada STA 12+500 - STA 12+650,
keruntuhan lereng jalan pada STA 12+700 - STA 12+900 dan pembuatan jalan di
atas area rawa pada STA 13+150 - STA 13+300. Analisis akan fokus pada perubahan
displasment dan safety factor yang mana akan dibandingkan pada
saat keadaan eksisting dan setelah perbaikan dengan tiang tertanam. Metode yang
digunakan berupa metode analitik dan numeris (FEM). Permasalahan pada
tiga wilayah tersebut bisa diselesaikan menggunakan perbaikan tiang tertanam.
Di mana penanganan timbunan di atas tanah lunak menggunakan minipile
ukuran 25 cm x 25 cm sepanjang 12 m dengan jarak 1 m x 1 m arah x dan z, penanganan
keruntuhan lereng jalan menggunakan soldier pile berbentuk silinder dengan diameter 0,8 m dan
panjang 22 m yang bertambah panjang terhadap lokasi pemancangan (pile
sekunder), juga diameter 1 m dan panjang 5 m untuk pile primer dan
pembuatan jalan di atas rawa menggunakan slab on piles berupa bored
pile dengan diameter 0,8 m pada
kedalaman 16 m di area abutment dengan total 10 tiang dan diameter 0,8
m pada kedalaman 22 m di area slab dengan total 5 tiang. Minipile,
soldier pile dan bored pile pada slab on piles merupakan
bagian atau jenis dari tiang tertanam (embedded pile). Sehingga tiang
tertanam bisa digunakan sebagai solusi umum dalam permasalahan tanah lunak pada
jalan akses Ibu Kota Nusantara.
One of the access road construction packages connecting
the capital city of the nusantara is the Kariangau Summit access road to SP Tempadung
which stretches from STA 06+750 - STA 14+000. Along the way, there are problems
mainly related to soft soil problems. The problem will be solved using the
embedded pile repair method. It is tested on the span of STA 12+500 - 13+500,
which is expected to be solved using the embedded pile repair method. The
solution will be analysed for three problems, namely, embankment on soft soil
at STA 12+500 - STA 12+650, road slope collapse at STA 12+700 - STA 12+900 and
road construction over swamp area at STA 13+150 - STA 13+300. The analysis will
focus on changes in displacement and safety factor which will be compared
during the existing condition and after repair with embedded poles. Analytical
and numerical methods (FEM) were used. The problems in the three areas can be
solved using embedded pile repair. Where the handling of embankment on soft
soil uses minipiles of size 25 cm x 25 cm for 12 m with a distance of 1 m x 1 m
in the x and z directions, handling the collapse of road slopes using
cylindrical soldier piles with a diameter of 0.8 m and a length of 22 m which
increases in length towards the piling location (secondary pile), also 1 m
diameter and 5 m length for primary piles and road construction above the swamp
using slab on piles in the form of bored piles with a diameter of 0.8 m at a
depth of 16 m in the abutment area with a total of 10 piles and a diameter of
0.8 m at a depth of 22 m in the slab area with a total of 5 piles. Minipile,
soldier pile and bored pile in slab on piles are part or type of embedded pile.
So that embedded piles can be used as a general solution to the problem of soft
soil on the access road to the capital city of the nusantara.
Kata Kunci : Tiang tertanam, timbunan, stabilitas lereng, slab on piles, FEM.