PEMBANGUNAN JALAN TOL SOLO-YOGYAKARTA-YIA: DAMPAK DAN KEBERLANJUTAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT TERDAMPAK PEMBEBASAN LAHAN (Studi Kasus Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten)
Muhammad Akbar Rifqurafi Hidayat, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.
2024 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH
Penelitian ini mengkaji dampak dan keberlanjutan penghidupan masyarakat yang terdampak oleh pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA di Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak fisik, sosial, dan ekonomi yang dihadapi oleh rumah tangga terdampak, menganalisis pola pemanfaatan kompensasi, serta menilai keberlanjutan penghidupan berdasarkan pengelolaan finansial pasca pembebasan lahan. Metode yang digunakan adalah mixed method dengan pendekatan Sequential Explanatory Design, di mana data kuantitatif dikumpulkan melalui survei kuesioner dan dilengkapi dengan data kualitatif dari wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan dampak fisik, sosial, dan ekonomi di Desa Borangan dan Desa Taskombang akibat pembebasan lahan. Di Desa Borangan, dampak fisik utama adalah terputusnya akses jalan dan peningkatan polusi udara, sementara di Desa Taskombang, dampak fisik meliputi kerusakan saluran irigasi dan terputusnya akses ke lahan pertanian. Dampak sosial di Desa Borangan lebih banyak berkaitan dengan ketidakpuasan terhadap kompensasi, sedangkan di Desa Taskombang muncul konflik internal dalam keluarga. Secara ekonomi, mayoritas responden di Desa Borangan memanfaatkan kompensasi untuk melunasi hutang, merenovasi rumah atau ruko, dan membuka usaha baru. Sebaliknya, di Desa Taskombang, fokus utama penggunaan kompensasi adalah pembelian lahan baru dan alat pertanian. Keberlanjutan finansial di Desa Borangan lebih baik, karena kondisi ekonomi responden tidak terlalu terdampak oleh pembebasan lahan. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap memenuhi kebutuhan dasar dengan baik, serta merencanakan dan mengelola keuangan secara lebih efektif dibandingkan dengan responden di Desa Taskombang.
This study examines the impact and livelihood sustainability of communities affected by the construction of the Solo-Yogyakarta-YIA Toll Road in Manisrenggo Subdistrict, Klaten Regency. The objectives of the research are to identify the physical, social, and economic impacts faced by affected households, analyze the patterns of compensation utilization, and assess livelihood sustainability based on financial management after land acquisition. The methodology used is a mixed method with a Sequential Explanatory Design approach, where quantitative data were collected through a questionnaire survey and supplemented with qualitative data from in-depth interviews.
The results highlight differences in the physical, social, and economic impacts of land acquisition in Borangan and Taskombang villages. In Borangan, the main physical impacts were the disruption of road access and increased air pollution, while in Taskombang, damage to irrigation channels and loss of access to agricultural land occurred. Socially, Borangan residents experienced more dissatisfaction with compensation, whereas in Taskombang, internal family conflicts arose. Economically, most respondents in Borangan used the compensation to pay off debts, renovate homes or shops, and start new businesses, while in Taskombang, the focus was on purchasing land and agricultural tools. Financial sustainability in Borangan was better, as their economic conditions were less affected by the land acquisition, allowing them to meet basic needs and manage finances more effectively than in Taskombang.
Kata Kunci : pembangunan tol, kompensasi, keberlanjutan penghidupan, dampak sosial ekonomi, pengelolaan finansial