Sikap Peternak terkait Pemasangan Eartag Secure QR Code sebagai Upaya Penanggulangan PMK di Padukuhan Kalongan Desa Tlogoadi
FRISCHA NUR AZIZAH, Prof. Ir. Fransiskus Trisakti Haryadi, M.Si., Ph.D., IPM
2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali muncul di Indonesia pada tahun 2022 menuntut langkah penanggulangan yang efektif, termasuk pemasangan Eartag Secure QR Code pada ternak di Kabupaten Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap peternak terhadap pemasangan Eartag tersebut di Padukuhan Kalongan, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei dan wawancara pada 34 peternak lokal, penelitian ini menemukan bahwa mayoritas (91,17%) peternak memiliki sikap positif terhadap kebijakan ini baik dalam komponen kognitif, konatif, maupun afektif. Komponen kognitif menunjukkan bahwa 91,17% peternak memiliki pemahaman dan pengetahuan yang positif tentang manfaat pemasangan Eartag. Dalam komponen afektif, 91,17% peternak menunjukkan perasaan dan emosi yang positif terhadap kebijakan ini. Sedangkan dalam komponen konatif, 94,12% peternak menunjukkan kecenderungan untuk mendukung dan mematuhi kebijakan tersebut. Meskipun sebagian kecil (8,82%) menyuarakan kekhawatiran terkait potensi rasa sakit bagi ternak, keamanan pemasangan eartag, dan kebermanfaatan penandaan, sikap positif tetap mendominasi dan mendukung implementasi kebijakan tersebut. Kesimpulannya, pemasangan Eartag Secure QR Code di wilayah ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan manajemen kesehatan ternak dan kesejahteraan peternak, namun diperlukan penyuluhan lebih lanjut untuk mengatasi keraguan yang masih ada.
The resurgence of Foot-and-Mouth Disease (FMD) in Indonesia in 2022 required effective mitigation measures, including the installation of Secure QR Code Ear Tags on livestock in Sleman Regency. This study aimed to analyze farmers' attitudes towards the installation of these ear tags in Padukuhan Kalongan, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati. Using a quantitative approach through surveys and interviews with 34 local farmers, the study found that the majority (91.17%) of farmers had a positive attitude towards this policy across cognitive, conative, and affective components. In the cognitive component, 91.17% of farmers had a positive understanding and knowledge of the benefits of installing the ear tags. For the affective component, 91.17% of farmers showed positive feelings and emotions towards this policy. In the conative component, 94.12% of farmers demonstrated a tendency to support and comply with the policy. Although a small minority (8.82%) expressed concerns about potential pain for the livestock, the safety of the ear tag installation, and the usefulness of the tagging, positive attitudes predominated and supported the policy's implementation. In conclusion, the installation of Secure QR Code Ear Tags in this area has great potential to improve livestock health management and farmers' welfare, but further outreach is needed to address remaining concerns.
Kata Kunci : Eartag, Kalongan, Sapi potong, Sikap