Laporkan Masalah

PEZIARAH, WISATAWAN, DAN BATASAN DI ANTARANYA: TIPOLOGI PENGUNJUNG BERDASARKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS DI GUA MARIA TRITIS, YOGYAKARTA

CLAUDIA AJENG DYAH PRAMESTHI, Dr. Mohamad Yusuf, M.A.

2024 | Skripsi | PARIWISATA

Sejak ratusan tahun lalu, umat manusia sudah melakukan perjalanan jauh untuk menemukan pencerahan, bimbingan spiritual, serta memenuhi ritual dan tradisi turun-temurun. Perjalanan yang disebut sebagai ziarah tersebut, selanjutnya, turut berkembang sejalan dengan diskursus mengenai pariwisata di dunia modern. Seiring perjalanan waktu, diskursus mengenai wisatawan dan peziarah muncul mulai dari penelitian tentang perbedaan motivasi, tujuan, aktivitas, dan pengalaman. Beberapa ahli berpendapat bahwa garis definisi peziarah dan wisatawan makin mengabur, tetapi tidak sedikit yang berpendapat bahwa kedua definisi tersebut berbeda dan terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan itu terlihat di situs ziarah Katolik Gua Maria Tritis Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengambilan data menggunakan wawancara semiterstruktur, observasi lapangan dan kegiatan informan, serta studi pustaka melalui buku, artikel jurnal, dan laman-laman terkait. Data yang terkumpul dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan motivasi dan aktivitasnya, pengunjung Gua Maria Tritis tidak dapat digolongkan menjadi wisatawan ataupun peziarah. Pengunjung gua tersebut datang dengan motivasi yang beragam, melakukan aktivitas sebagai wisatawan dan peziarah, lalu membawa pulang pengalaman yang tidak jatuh dalam satu kategori saja. Keberagaman pengunjung tidak hanya berupa latar belakang sosial budayanya, tetapi juga keinginan mereka untuk memperoleh sesuatu dalam kunjungannya ke situs ziarah Gua Maria Tritis. Sesuatu bisa jadi ditujukan untuk ketenangan dan kesembuhan batiniah, suatu aktivitas reflektif dan relaksasi, atau suatu hubungan yang hanya dapat dipahami oleh pribadi dan penciptanya.

For centuries, humanity has undertaken a long journey in search of enlightenment and spiritual guidance, as well as to fulfill ancestral rituals and traditions. These journeys, known as pilgrimages, have evolved alongside the discourse on tourism in the modern world. Over time, discussions about tourists and pilgrims have emerged, focusing on differences in motivation, objectives, activities, and experiences. Some scholars argue that the distinction between pilgrims and tourists has become increasingly blurred, while others maintain that the two are fundamentally different and separate categories. This study aims to explore the extent of these differences at the Catholic pilgrimage site of Tritis Saint Mary’s Grotto in Gunungkidul, Special Region of Yogyakarta. By using a qualitative descriptive approach, the study gathers data through semi-structured interviews, field observations, and literature review from books, journal articles, and relevant websites. The collected data is analyzed through data reduction, presentation, and conclusion drawing. The findings reveal that, based on motivation and activity, visitors to Tritis Saint Mary’s Grotto cannot be strictly classified as either tourists or pilgrims. Visitors come with diverse motivations, engage in activities that span both tourist and pilgrim experiences, and leave with experiences that do not fit neatly into one category. This diversity among visitors is not only due to their socio-cultural backgrounds but also their personal desires for what they seek from their visit to the Tritis Saint Mary’s Grotto pilgrimage site. These desires may include inner peace and healing, reflective and relaxing activities, or a personal connection understood only between the individual and their creator.

Kata Kunci : wisata religi, ziarah, Gua Maria Tritis, Katolik

  1. S1-2024-463037-abstract.pdf  
  2. S1-2024-463037-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-463037-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-463037-title.pdf