JUMLAH PERLEKATAN BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS PADA PENGGUNAAN BENANG BEDAH ABSORBABLE CATGUT CHROMIC DAN POLIGLECAPRONE (STUDI In Vitro)

Alma Cahya Prameswari, drg. Poerwati Soetji Rahajoe, Sp.BMM., Subsp.T.M.T.M.J.(K), Ph.D ; drg. Agus Mulato, Sp.BMM., Subsp.T.M.T.M.J.(K)

2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Penggunaan benang bedah absorbable pada penjahitan jaringan rongga mulut tidak memerlukan prosedur pengambilan benang pasca operasi. Benang bedah absorbable monofilamen yang sering dijumpai dokter gigi adalah benang catgut chromic dan poliglecaprone. Bakteri S. mutans merupakan salah satu bakteri yang ada pada rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah perlekatan Streptococcus mutans terhadap permukaan benang absorbable catgut chromic dan poliglecaprone. Penelitian eksperimental laboratorium in vitro ini dilakukan dengan perendaman benang bedah catgut chromic dan polyglecaprone dalam larutan suspensi, saliva dan media kaldu selama 72 jam. Perhitungan jumlah bakteri yang melekat pada masing-masing sampel benang dilakukan dengan metode standard plate count. Penelitian ini menggunakan uji Independent T-test dengan tingkat signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jumlah bakteri S. mutans yang melekat terhadap permukaan benang bedah catgut chromic dan poliglecaprone. Jumlah perlekatan Streptococcus mutans terhadap permukaan benang catgut chromic lebih banyak dibandingkan benang bedah poliglecaprone.

The use of absorbable sutures in oral cavity tissue stitching does not require suture removal post-operation. Common absorbable monofilament sutures used by dentists include catgut chromic and poliglecaprone. Streptococcus mutans is one of the bacteria present in the oral cavity. This study aims to determine the adhesion of S. mutans to the surface of absorbable sutures catgut chromic and poliglecaprone. This in vitro experimental laboratory study was conducted by immersing catgut chromic and poliglecaprone sutures in a suspension solution, saliva, and broth media for 72 hours. The number of bacteria adhering to each suture sample was calculated using the standard plate count method. The study employed an Independent T-test with a 95% significance level. The results showed a significant difference in the number of S. mutans adhering to the surface of catgut chromic and poliglecaprone sutures. The adhesion of S. mutans to the surface of catgut chromic was higher compared to poliglecaprone sutures.

Kata Kunci : Benang Bedah, Streptococcus mutans, Catgut chromic, Poliglecaprone