Laporkan Masalah

Analisis Kesepadanan Makna Hasil Penerjemahan Bahasa Indonesia Wakamono Kotoba dalam Anime Jepang

MUHAMMAD RIFAN SHINJI, Yayan Suyana, S.S., M.A.

2024 | Skripsi | SASTRA JEPANG

Studi tentang kesepadanan makna yang dimiliki dari hasil penerjemahan satu bahasa ke bahasa lain merupakan salah satu hal terpenting dalam bidang linguistik bahasa Jepang. Hal ini membuat pemelajar bahasa Jepang seringkali mengalami miskonsepsi makna karena terdapat cukup banyak pergeseran makna yang terjadi dikarenakan pemaknaan yang tidak terlihat jelas. Salah satu ragam bahasa yang memiliki makna yang tidak jelas atau ambigu adalah wakamono kotoba atau bahasa slang Jepang.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menentukan tingkat kesepadanan yang dimiliki oleh terjemahan bahasa Indonesia dari wakamono kotoba. Data diambil dari tiga judul anime berbeda yang rilis pada 2017, 2019 dan 2022 untuk mewakili penggunaan wakamono kotoba pada rentang waktu 10 tahun terakhir. Data diolah menggunakan teori penerjemahan dan strategi penerjemahan media audio visual, kemudian dianalisis menggunakan teori kesepadanan. Kamus satu bahasa dan kamus dua bahasa digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan makna secara faktual dan empiris yang dimiliki oleh data wakamono kotoba.

Dari hasil penelitian, ditemukan tiga jenis kelompok tingkat kesepadanan yang dimiliki, yaitu penerjemahan sepadan berjumlah 87,5%, penerjemahan kurang sepadan berjumlah 6,25%, dan penerjemahan tidak sepadan berjumlah 6,25%. Strategi penerjemahan media audio visual yang paling banyak menghasilkan terjemahan yang sepadan adalah strategi transfer. Alasan ketidaksepadanan yang dimiliki oleh data adalah pergeseran makna yang terjadi baik pada proses penerjemahan maupun penyesuaian terhadap budaya yang dimiliki dari bahasa sasaran. Ketidaktersediaan padanan pada salah satu bahasa juga dapat dijadikan alasan pergeseran makna yang terjadi pada data.

The study of the equivalence of meaning resulting from the translation of one language into another is one of the most important things in the field of Japanese linguistics. This makes Japanese language learners often experience misconceptions of meaning because there are quite a lot of meaning shifts that occur due to meanings that are not clearly visible. One type of language that has unclear or ambiguous meaning is wakamono kotoba or Japanese slang.

This research is a qualitative study which aims to determine the level of equivalence of the Indonesian translation of wakamono kotoba. Data was taken from three different anime titles released in 2017, 2019 and 2022 to represent the use of wakamono kotoba in the last 10 years. The data was processed using translation theory and audio-visual media translation strategies, then analyzed using equivalence theory. Monolingual dictionaries and dual language dictionaries are used in this research to obtain the factual and empirical meaning of the wakamono kotoba data.

From the research results, three types of equivalence level groups were found, equivalent translations amounting to 87.5%, less equivalent translations amounting to 6.25%, and non-equivalent translations amounting to 6.25%. The audio-visual media translation strategy that produces the most equivalent translations is the transfer strategy. The reason for the discrepancy in the data is the shift in meaning that occurs both in the translation process and in adapting to the culture of the target language. The unavailability of an equivalent in one of the languages can also be a reason for the shift in meaning that occurs in the data.

Kata Kunci : wakamono kotoba, penerjemahan, kesepadanan makna

  1. S1-2024-460057-abstract.pdf  
  2. S1-2024-460057-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-460057-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-460057-title.pdf