Pengaruh derajat kesesuaian hubungan strategi struktur, sistem karir dan budaya organisasi terhadap kinerja
PRIYONO, Bambang Suko, Promotor Prof.Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, M.Com
2004 | Disertasi | S3 Ilmu EkonomiPenelitian ini dibangun berdasarkan pada organizational fit theory yang menyatakan bahwa semakin banyak kesesuaian hubungan atau fit variabel-variabel di dalam organisasi akan dapat meningkatkan kinerja organisasional. Kesesuaian hubungan faktor-faktor internal organisasi pada hakekatnya akan dapat mengurangi hambatan internal, sehingga menimbulkan efisiensi dan pada akhirnya meningkatkan kinerja. Kesesuaian hubungan variabel internal yang diteliti dalam penelitian ini meliputi strategi, struktur, sistem karir, dan budaya organisasi. Penelitian dilakukan pada 107 perusahaan manufaktur yang tersebar di pulau Jawa. Metode pengumpulan data menggunakan survei melalui surat atau mail survey dengan multi sources artinya dalam satu perusahaan ada tiga responden yang kemudian hasilnya dirata-rata untuk dianalisis lebih lanjut. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kontingensi dan konfigurasional. Pendekatan kontingensi akan menguji kesesuaian hubungan dua variabel independen atau bivariat yaitu meliputi; kesesuaian strategi dan struktur, kesesuaian strategi dan sistem karir, kesesuaian strategi dan budaya organisasi, dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi. Pendekatan konfigurasional digunakan untuk menguji pengaruh kesesuaian hubungan multivariat yaitu antara variabel strategi, struktur, sistem karir, dan budaya organisasi terhadap kinerja. Kesesuaian hubungan akan dihitung dengan skor euclidian distance secara bivariat dan multivariat. Euclidian distance pada dasarnya adalah misfit score atau skor yang menunjukkan derajat ketidaksesuaian hubungan. Jika ada pengaruh negatif signifikan antara euclidian distance variabel-variabel internal terhadap kinerja, artinya hipotesis penelitian ini didukung. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sugnifikan kesesuaian hubungan variabel internal terhadap kinerja, baik secara bivariat maupun multivariat. Pengujian selanjutnya dengan menggunakan pendekatan Fisher’s Z untuk menguji apakah derajat kesesuaian hubungan multivariat dan kinerja lebih baik dibandingkan derajat kesesuaian hubungan bivariat dan kinerja. Hasil pengujian Fisher’s Z menunjukkan dukungan yang signifikan meskipun tidak pada semua persamaan. Perbedaan yang signifikan pada pengujian dengan pendekatan Fisher’s Z mengartikulasikan dukungan terhadap organizational fit theory yang dikemukakan Galbraith dan Nathanson (1978), dan sekaligus memberikan dukungan pada pendekatan konfigurasional yaitu pendekatan yang lebih bersifat holistik. Artinya semakin banyak konsistensi variabel-variabel internal organisasi akan semakin mendukung kinerja. Penelitian ini lebih menggunakan pandangan fit dan flexibility sebagai perspektif yang komplementer, bukan melihat dalam dimensi waktu yang pendek. Artinya jika organisasi harus berubah untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan maka hal tersebut merupakan bagian dari bagaimanna organisasi harus sesuai dengan lingkungan dan kemudian diikuti dengan penyesuaian diri variabel-variabel internal lain agar memperoleh kinerja yang lebih baik. Memang keterbatasan penelitian ini menggunakan model static bukan dynamic, yaitu tidak memasukkan dimensi waktu pengamatan dalam penelitian dan tidak memasukkan variabel eksternal yang menyebabkan strategi organisasi berubah. Keterbatasan penelitian ini diharapkan dapat memberikan peluang bagi penelitian selanjutnya.
Kata Kunci : Manajemen Organisasi,Kinerja Organisasi,Sistem Karier dan Budaya Organisasi