Pengetahuan Perawat tentang Perawatan Luka pada Ulkus Diabetikum di RSUP DR. SARDJITO Yogyakarta
Anis Nur Wakhidah, Prof. Dr. Christantie Effendy, S.Kp.,M.Kes; Hersinta Retno Martani S.Kep.,Ns.,M.Kep.ep
2024 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar belakang: Perawatan luka merupakan intervensi yang dibutuhkan dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan ulkus diabetikum. Ulkus diabetikum memerlukan perawatan yang tepat melalui pemeriksaan dan klasifikasi yang komprehensif. Pengetahuan perawat terkait dengan perawatan ulkus diabetikum akan berdampak pada efektifitas hasil perawatan.
Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi perawat yang pernah merawat ulkus diabetikum di RSUP Dr. Sardjito. Pengambilan sampel menggunakan porposive sampling. Pengetahuan perawat diukur menggunakan kuesioner pengetahuan yang diadaptasi Kumarasinghe yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan sudah melewati uji validitas dan reliabilitas.
Hasil: Secara umum sebanyak 85 responden dari total 227 responden memiliki pengetahuan tentang perawatan ulkus diabetikum pada kategori tinggi. Pengetahuan perawat paling tinggi berada pada dimensi faktor predisposisi. Perawat berjenis kelamin perempun, berada pada usia 55-65 tahun, bekerja di Instalasi Rawat Inap Dewasa, dan memiliki pendidikan S2/spesialis memiliki pengetahuan yang lebih tinggi. Perawat yang pernah mengikuti pelatihan perawatan luka dan telah melakukan perawatan ulkus diabetikum >10 kali memiliki pengetahuan yang lebih tinggi. Sebanyak 15 dari 36 perawat dengan masa kerja <5>
Kesimpulan: Pengetahuan perawat tentang perawatan luka pada ulkus diabetikum di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta secara umum berada dalam kategori tinggi.
Background: Wound care is an intervention needed in nursing care for patients with diabetic ulcers. Diabetic ulcers require proper treatment through comprehensive examination and classification. Nurses' knowledge regarding diabetic ulcer care will have an impact on the effectiveness of treatment results.
Method: Quantitative descriptive research with a population of nurses who had performed wound care for diabetic ulcers at RSUP Dr. Sardjito. Sampling used proportionate stratified random sampling. Nurses' knowledge was measured using a questionnaire adapted by Kumarasinghe which had been translated into Indonesian and had passed validity and reliability tests.
Results: In general, 85 respondents from total of 227 respondents, had knowledge about wound care for diabetic ulcers in the high category. The best knowledge of nurses is in the predisposing factor dimension. Nurses who are female, aged 55-65 years, work in the Adult Inpatient Installation, and have a master's/specialist education have better knowledge. Nurses who have attended wound care training and have treated diabetic ulcers >10 times have better knowledge. As many as 15 out of 36 nurses with <5>
Conclusion: Nurses' knowledge about wound care for diabetic ulcers at RSUP DR. Sardjito Yogyakarta is generally in the high category.
Kata Kunci : pengetahuan perawat, perawatan luka, ulkus diabetikum