Pendefinisian Koordinat Titik Continuosly Operating Reference Station (CORS) SUID Tahun 2023 dengan Titik Ikat International GNSS Service (IGS) dan InaCORS
ADE MAWARDI, Ir. Nurrohmat Widjajanti, M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
2024 | Skripsi | TEKNIK GEODESI
Penentuan posisi atau koordinat dengan ketelitian tinggi memiliki urgensi dalam berbagai bidang seperti pemetaan, mitigasi bencana, pembangunan berkelanjutan, dan lain-lain. Posisi titik biasanya didefinisikan dalam koordinat dua dimensi (2D) atau tiga dimensi (3D) dengan acuan sistem koordinat tertentu. Teknologi penentuan posisi yang semakin berkembang membuat tuntutan ketelitian yang harus dihasilkan semakin tinggi. Teknologi penentuan posisi secara ekstraterestris yang menghasilkan ketelitian tinggi yaitu teknologi GNSS. Salah satu implementasi penentuan posisi dengan ketelitian tinggi yaitu untuk pendefinisian titik CORS baru. PT Leica Geosystem Indonesia membangun CORS baru dengan nama CORS SUID. Titik CORS SUID perlu dilakukan pendefinisian koordinat secara ilmiah yang dilengkapi dengan nilai ketelitiannya. Suatu titik tidak dapat didefinisikan tanpa adanya pengikatan dengan titik-titik yang lebih stabil (fixed). Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji skenario penggunaan variasi titik ikat berupa titik ikat global (titik IGS), titik ikat regional (titik InaCORS), dan kombinasi keduanya dalam pengolahan data GNSS sehingga diperoleh koordinat dengan ketelitian paling tinggi.
Data dalam penelitian ini yaitu pengamatan GNSS selama tujuh hari dimulai pada tanggal 20 s.d. 26 Desember 2023 (doy 355 s.d 361) dengan sampling interval 30 detik. Penentuan posisi yang teliti dipengaruhi oleh strategi pengolahan yang tepat. Penelitian ini dibuat empat projek skenario dalam pengolahan data dengan perangkat lunak GAMIT/GLOBK meliputi projek cob1, cob2, cob3, dan cob4. Setiap projek memuat skenario variasi penggunaan titik ikat yang berbeda. Projek cob1 menggunakan 10 titik IGS untuk pengikatan secara global, projek cob2 menggunakan enam titik InaCORS untuk pengikatan secara regional, projek cob3 menggabungkan 10 titik IGS serta enam titik InaCORS untuk pengikatan secara kombinasi gabungan, dan projek cob4 menggunakan lima titik IGS dan tiga titik InaCORS. Analisis hasil pengolahan menggunakan uji statistik sampel berpasangan.
Penelitian ini menghasilkan koordinat beserta ketelitian pengamatan pada setiap projek. Hasil uji statistik sampel berpasangan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengolahan dengan titik ikat titik IGS, InaCORS, dan kombinasi keduanya. Nilai koordinat dengan ketelitian paling tinggi terdapat pada projek cob3 atau projek dengan pengikatan kombinasi gabungan dengan nilai X (-1835344,968 m ± 1,72 mm), Y (6069175,468 m ± 3,88 mm), dan Z (-689393,221 m ± 1,01 mm).
Kata Kunci : GAMIT/GLOBK, CORS SUID, IGS, InaCORS