Laporkan Masalah

Analisis Kemampuan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) dalam Menyerap 137Cs pada Tanah Terkontaminasi dari Perumahan Batan Indah

Maulana Asgaf, Ir. Susetyo Hario Putero, M.Eng; Moh. Cecep Cepi Hikmat S.ST, M.Si

2024 | Skripsi | TEKNIK NUKLIR

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mencari metode alternatif untuk pengolahan limbah radioaktif dalam bentuk tanah terkontaminasi logam 137Cs dari Perumahan Batan Indah, salah satunya adalah dengan fitoremediasi. Salah satu tanaman yang memiliki kemampuan untuk bertahan pada tanah terkontaminasi logam berat adalah kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Sehingga pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap kemampuan tanaman kangkung darat dalam menyerap 137Cs dari tanah terkontaminasi.

Homogenisasi pada 9 batch tanah dilakukan dengan aktivitas 137Cs kisaran 8,92 sampai dengan 266,19 Bq/g kemudian ditanam benih kangkung darat pada 18 pot berisi tanah homogenisasi, kompos, dan pupuk NPK. Penyiraman dilakukan setiap hari dan pencatatan tinggi batang setiap minggunya sampai masa panen di hari ke-45. Akar dan tajuk dipisah kemudian ditentukan aktivitas 137Cs menggunakan spektrometri gamma dengan detektor HPGe.

Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh aktivitas 137Cs tanah terhadap laju pertumbuhan namun kemampuan penyerapan kangkung darat dipengaruhi oleh aktivitas 137Cs tanah yang diukur dengan Bioaccumulation Factor (BAF) yang menurun pada aktivitas 137Cs tanah di atas 65 Bq/g. Selain itu, didapatkan BAF lebih besar dari 1 pada sebagian besarsampel tanaman yang berarti tanaman berpotensi digunakan untuk fitoremediasi tanah terkontaminasi 137Cs dengan pendekatan fitostabilisasi.

National Research and Innovation Agency (BRIN) is looking for alternatives in processing radioactive waste in the form of 137Cs metal contaminated soil from Batan Indah Housing Complex, one of which is phytoremediation. One of the plant that can withstand heavy metal contaminated soil is water spinach (Ipomoea reptans Poir). Therefore, analysis of upland water spinach (Ipomoea reptans Poir) capability in absorbing 137Cs from contaminated soil was conducted.

9 batches of soil with 137Cs activity ranging from 8,92 to 266,19 Bq/g was homogenized. Upland water spinach seeds was planted in 18 pots filled with homogenized soil, compost, and NPK fertilizers. Watering was done daily and stem height was measured weekly until harvest at day 45. Root and surface part of the plant was separated and using gamma spectrometry with HPGe detectors, the 137Cs activity was measured.

Analysis results has shown that the plant’s growth rate is not affected by 137Cs activity in soil but the absorption capability, measured in Bioaccumulation Factor (BAF), was lower in soil activity above 65 Bq/g. Results also show BAF of more than 1 in most of the plant samples which indicates that the plant has potential to be used for phytoremediation of 137Cs contaminated soil using phytostabilization approach.

Kata Kunci : Ipomoea, 137Cs, Fitoremediasi, Batan Indah

  1. S1-2024-443952-abstract.pdf  
  2. S1-2024-443952-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-443952-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-443952-title.pdf