Laporkan Masalah

KUALITAS PERMUKIMAN DAN KEJADIAN TUBERKULOSIS DI KECAMATAN UMBULHARJO, KOTA YOGYAKARTA

NADA QALBUDINA SALMA, Dr. Djaka Marwasta, S.Si., M.Si.

2024 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Kecamatan Umbulharjo sebagai salah satu wilayah di Kota Yogyakarta selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk perkotaan yang sangat cepat menjadi tantangan besar bagi permukiman, khususnya kesehatan masyarakat di dalamnya. Pembangunan permukiman yang tidak memperhatikan standar yang layak untuk hunian dapat menyebabkan penyakit berbasis lingkungan. Pada tahun 2022, Kecamatan Umbulharjo merupakan wilayah dengan kasus tuberkulosis tertinggi di Kota Yogyakarta. 
Penelitian bertujuan untuk menjelaskan kejadian tuberkulosis, menganalisis kualitas permukiman, serta menganalisis keterkaitan kualitas permukiman dengan kejadian tuberkulosis di Kecamatan Umbulharjo. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Metode sampling yang dipilih yakni proporsionate random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data sekunder, observasi di lapangan, dan wawancara dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskripstif kuantitatif dan analisis statistik inferensial.  
Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah mayoritas penderita tuberkulosis berjenis kelamin laki-laki, pada kelompok usia dewasa (19–59 tahun), serta kelompok pekerjaan tidak/belum bekerja, pelajar/mahasiswa, dan buruh. Selanjutnya, kualitas permukiman di Kecamatan Umbulharjo dibagi menjadi tiga, yakni kualitas permukiman baik (13,5%), sedang (65,4%), dan buruk (21,2%). Berdasarkan uji korelasi spearman’s rho, diperoleh nilai korelasi sebesar -0,474 dengan nilai signifikasi 0,000 (? = 0,01). Hal ini menunjukkan hubungan tidak searah yang cukup kuat antara kualitas permukiman dengan kejadian tuberkulosis di Kecamatan Umbulharjo.

Umbulharjo Sub-district as one of the areas in Yogyakarta City has always experienced an increase in population. The rapid growth of the urban population is a big challenge for settlements, especially public health in them. Settlement development that does not pay attention to decent standards for housing can cause environment-based diseases. In 2022, Umbulharjo Sub-district is the area with the highest tuberculosis cases in Yogyakarta City.

The study aimed to explain the incidence of tuberculosis, analyze the quality of settlements, and analyze the relationship between settlement quality and the incidence of tuberculosis in Umbulharjo Sub-district. The research was conducted using a quantitative approach. The sampling method chosen was proportionate random sampling. Data collection was conducted by collecting secondary data, field observation, and interviews using questionnaires as research instruments. The analysis techniques used were quantitative descriptive analysis and inferential statistical analysis.

The results obtained in this study are that the majority of tuberculosis patients are male, in the adult age group (19-59 years), and work as laborers. Furthermore, the quality of settlements in Umbulharjo Sub-district was divided into three, namely good (13.5%), moderate (65.4%), and poor (21.2%) settlement quality. Based on the Spearman's rho correlation test, a correlation value of -0.474 was obtained with a significance value of 0.000 (? = 0.01). This shows a strong unidirectional relationship between settlement quality and the incidence of tuberculosis in Umbulharjo Sub-district.


Kata Kunci : kualitas permukiman, permukiman, tuberkulosis

  1. S1-2024-458615-abstract.pdf  
  2. S1-2024-458615-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-458615-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-458615-title.pdf