Analisis Deformasi Sesar Kendeng Menggunakan Data GNSS Campaign dan Kontinu Metode Precise Point Positioning (PPP)

SHEVA AULIA RAHMAN, Ir. Nurrohmat Widjajanti, M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng.

2024 | Skripsi | TEKNIK GEODESI

Sesar Kendeng merupakan sesar yang terbentuk akibat akomodasi stress yang  dihasilkan oleh subduksi Jawa. Sesar ini melintang sejauh kurang lebih 300 km dari selatan Semarang hingga Jawa Timur. Adanya aktivitas dari sesar tersebut menyebabkan deformasi di wilayah yang dilewatinya dan menimbulkan potensi gempa bumi. Penelitian terdahulu belum menganalisis deformasi dengan data terkini pengamatan GNSS campaign dan kontinu dan terkini. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk melakukan analisis deformasi Sesar Kendeng dengan data tersebut untuk mengantisipasi dampak negatif dan sebagai upaya mitigasi dari bencana gempa. Analisis deformasi menggunakan titik campaign dan delapan titik kontinu yang berada di sekitar Sesar Kendeng pada tahun 2019, 2020, 2022, dan 2023. Konsep pengamatan deformasi menggunakan data titik pengamatan campaign dan kontinu untuk pemantauan terhadap perubahan koordinat titik yang berubah dari kurun waktu tertentu. Data pengamatan GNSS campaign dan kontinu dapat menghasilkan deformasi akibat pergerakan aktif Sesar Kendeng. Data koordinat diperoleh menggunakan metode PPP. Analisis deformasi dilakukan dengan menghitung nilai kecepatan pergeseran  dengan metode linear least square dan nilai regangan dengan metode Velocity Interpolation for Strain Rate (VISR). Penelitian ini juga mempertimbangkan pengaruh kecepatan pergeseran Blok Sunda sehingga nilai kecepatan dan regangan dikoreksi dengan nilai kecepatan pergeseran dengan parameter Kutub Euler. Analisis hasil menggunakan uji statistik signifikansi parameter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kecepatan pergeseran pada titik pengamatan campaign dan kontinu Sesar Kendeng setelah direduksi terhadap pengaruh Blok Sunda memiliki nilai yang lebih kecil daripada nilai kecepatan sebelum dilakukan reduksi. Nilai kecepatan pergeseran yang telah direkduksi Blok Sunda pada komponen N sebesar 5,53 mm/tahun dan komponen E sebesar -1,06 mm/tahun. Regangan pada Sesar Kendeng ini dominan bersifat kompresi yang dibuktikan dengan nilai pada principal strain rate, dilatation rate, dan maximum shear strain rate yang kurang dari 1 ?strain/tahun dan nilai dilatation rate yang didominasi oleh nilai negatif. Sifat kompresi tersebut menyebabkan potensi bencana gempa bumi lebih besar daripada wilayah yang bersifat ekstensi 

The Kendeng Fault is a fault formed as a result of stress accommodation by the Java subduction. This fault stretches approximately 300 km from southern to East Java. The activity of this fault causes deformation in the regions it passes through leading to the potential for earthquakes. Previous research has not analyzed using the most recent data from GNSS campaign and continuous observations. Therefore this study focuses on analyzing the deformation of the Kendeng Fault using such data anticipate negative impacts and as a mitigation effort against earthquake disastersDeformation analysis uses campaign points and eight continuous points around the Kendeng Fault in 2019, 2020, 2022, and 2023. The concept of observation utilizes data from campaign and continuous observation points to changes in coordinate points that shift over a certain period. GNSS campaign and observation data can generate deformation due to the active movement of the Kendeng FaultCoordinate data is obtained using the PPP (Precise Point Positioning) method. analysis is conducted by calculating the displacement velocity using the linear least squares method and strain using the Velocity Interpolation for Strain Rate (VISR) method. This study also considers the influence of the Sunda Block displacement velocity, so the and strain values are corrected with the displacement velocity using the Euler parameters. The results are analyzed using statistical significance tests of the parametersThe results of this study show that the displacement velocity at the campaign continuous observation points of the Kendeng Fault, after being reduced by the influence the Sunda Block, has smaller values than the velocity before the reduction. The velocity, which has been reduced by the Sunda Block, is 5.53 mm/year in the N and -1.06 mm/year in the E component. The strain on the Kendeng Fault is compressive, as evidenced by the principal strain rate, dilatation rate, and maximum strain rate values, all of which are less than 1 ?strain/year, with the dilatation rate value dominated by negative values. This compressive nature increases the potential earthquake disasters compared to regions characterized by extension. 

Kata Kunci : Deformation, Kendeng Fault, GNSS campaign, GNSS Kontinu, PPP