Perlindungan Hukum Debitur Pinjaman Online Ditinjau Dari Perlindungan Konsumen Di Sektor Jasa Keuangan
Meyla Chusna, Dr. Taufiq El Rahman, S.H., M.Hum.
2024 | Tesis | S2 Magister Hukum
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis implikasi yuridis terhadap klausula
baku pada perjanjian pinjaman online yang memuat klausula yang dilarang
oleh Undang-Undang ditinjau dari pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan
dan bagaimanakah pelindungan hukum debitur pinjaman online ketika
terjadi permasalahan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini bersifat deskriptif, jenis penelitian menggunakan
penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Dianalisis dengan metode
analisis kualitatif yang dilakukan dengan interpretasi data bersifat
deskriptif.
Hasil penelitian ini bahwa implikasi yuridis
terhadap klausula baku dalam perjanjian pinjaman online yang memuat klausa
yang dilarang oleh Undang-Undang ditinjau dari pelindungan konsumen di sektor
jasa keuangan yakni perjanjian tersebut tetap sah namun klausula tersebut batal
demi hukum, Penulis berpendapat bahwa ketika dalam
perjanjian baku yang mencantumkan klausul yang dilarang oleh Undang-undang maka
menimbulkan ketidakpastian hukum. Hal ini tentunya tidak melindungi konsumen
pada sektor jasa keuangan khususnya debitur pinjaman online. Bahwa pelindungan debitur pinjaman online belum terlindungi secara internal dan
pelindungan secara eksternal pun belum terlindungi secara maksimal. Pemerintah memang sudah berupaya mengeluarkan regulasi, Namun, menurut
penulis saat ini sanksi-sanksi yang ada untuk menindak pelanggaran di dalam
pinjaman online masih berupa sanksi administratif yaitu surat
teguran, berupa denda, dan pencabutan izin atau penutupan usaha, belum ada
sanksi berupa sanksi pidana yang bisa memberikan jaminan keadilan serta
kesejahteraan bagi debitur pinjaman online
apabila ada penyelenggara pinjaman online
yang menyalahi aturan.
This research aims
to find out and analyze the juridical implications of standard clauses in
online loan agreements which contain clauses that are prohibited by law in
terms of consumer protection in the financial services sector and how legal
protection is for online loan debtors when problems arise according to the
applicable laws and regulations. in Indonesia.
The method used in
this research is descriptive, the type of research uses library research and
field research. Analyzed using a qualitative analysis method carried out with
descriptive data interpretation.
The results of
this research show that the juridical implications of standard clauses in
online loan agreements which contain clauses that are prohibited by law are
viewed from the perspective of consumer protection in the financial services
sector, namely that the agreement remains valid but the clause is null and
void, the author is of the opinion that when in a standard agreement that
including clauses that are prohibited by law will create legal uncertainty.
This certainly does not protect consumers in the financial services sector,
especially online loan debtors. That the protection of online loan debtors has
not been protected internally and external protection has not been protected
optimally. The government has indeed tried to issue regulations, however,
according to the author, currently the existing sanctions to take action
against violations in online lending are still in the form of administrative
sanctions, namely letters of warning, in the form of fines, and revocation of
permits or business closures, there are no sanctions in the form of criminal
sanctions yet. can provide guarantees of justice and welfare for online loan
debtors if there are online loan providers who violate the rules.
Kata Kunci : Pelindungan Hukum Debitur, Perlindungan Konsumen Pinjaman Online, Sektor Keuangan