KEKUATAN TEKAN DAN TEKUK SERTA KETANGGUHAN 3D PRINTED POLY(METHYL METHACRYLATE) SEBAGAI KANDIDAT MATERIAL UNTUK BASEPLATE GIGI TIRUAN LENGKAP

Ananda Firly Nugroho, Dr. Budi Arifvianto, S.T., M.Biotech. ; Dr. Urip Agus Salim, S.T., M.Eng.Sc.

2024 | Tesis | S2 Teknik Mesin

Saat ini, proses pembuatan gigi tiruan khususnya gigi tiruan lengkap (GTL) umumnya dibuat dengan cara konvensional, yakni dengan proses polimerisasi berbasis heat curing material poly(methyl methacrylate) atau PMMA. Kekurangan dari metode konvensional ini terletak pada rendahnya akurasi produk yang dihasilkan, proses yang relatif lama serta kenyamanan gigi tiruan saat digunakan. Salah satu teknik yang berpeluang digunakan dalam pembuatan gigi tiruan adalah teknologi additive manufacturing (AM). Kedua metode ini menggunakan material yang sama yaitu PMMA. Meski demikian, metode baru ini masih perlu diteliti secara mendalam sehingga meyakinkan dapat digunakan sebagai teknik pembuatan gigi palsu. Salah satu hal yang masih perlu dikaji tentang teknik AM untuk gigi palsu adalah kekuatan mekanik material yang dicetak dengan teknik ini. Pada penelitian ini dilakukan pengujian tekan, impact, dan bending material PMMA yang dicetak dengan metode AM dan heat curing konvensional, juga sifat kuat mekanis ketika dilakukan uji celup menggunakan cairan artificial saliva. Hasil dari penelitian ini adalah PMMA 3d printing memiliki kekuatan mekanis lebih tinggi dibandingkan PMMA heat cured. Lalu, uji celup menggunakan cairan artificial saliva mampu menurunkan kekuatan mekanis PMMA. Material 3d printing PMMA mampu menyerap cairan artificial saliva 3,1 kali lebih banyak daripada heat cured acrylic. 

Currently, the process of making dentures, especially complete dentures (GTL) generally made in a conventional way, namely by a polymerization process based on heat curing material poly(methyl methacrylate) or PMMA. Lack of this conventional method lies in the low accuracy of the product The result is a relatively long process and the comfort of the denture when used. One technique that has the potential to be used in making dentures is additive manufacturing (AM) technology. Both of these methods use materials the same thing, namely PMMA. However, this new method still needs to be researched in depth so convincingly that it can be used as a technique making false teeth. One thing that still needs to be studied about AM techniques for dentures is the mechanical strength of the material printed with this technique.In this research, compression, impact and material bending tests were carried out PMMA molded by conventional AM and heat curing methods, also properties mechanical strength when a dip test was carried out using artificial saliva. The results of this research are that PMMA 3d printing has mechanical strength higher than heat cured PMMA. Then, do a dip test using liquid Artificial saliva can reduce the mechanical strength of PMMA. 3d materials PMMA printing is able to absorb 3.1 times more artificial saliva than heat cured acrylic.

Kata Kunci : additive manufacturing; PMMA; kekuatan mekanik; gigi tiruan