Dampak moneter kebijakan defisit anggaran pemerintah dan peranan asa nalar dalam simulasi model makro ekonomi Indonesia (1983:1-2002:4)
MARYATMO, Rogatianus, Promotor Prof.Dr. Insukindro, MA
2004 | Disertasi | S3 Ilmu EkonomiPenelitian ini mencermati dampak dari kebijakan defisit anggaran pemerintah terhadap variabel moneter seperti suku bunga, kurs, dan tingkat harga. Penelitian yang mencakup periode waktu 1983:1-2002:4 juga melibatkan peranan asa nalar dalam model perekonomian. Dalam model asa nalar, pelaku ekonomi dimungkinkan untuk melakukan perubahan sikap dan keputusan ekonomi dalam menghadapi kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Seperti tersirat dalam judul penelitian ini, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak dari kebijakan defisit anggaran terhadap variabel makro pada umumnya dan variabel-variabel moneter khususnya, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dengan dicapainya tujuan penelitian ini, maka diharapkan beberapa manfaat dapat dipetik dari hasil penelitian tersebut, baik oleh dunia akademis, penguasa moneter, maupun pemerintah. Bagi dunia akademis, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran apakah kondisi perekonomian Indonesia lebih mendekati apa yang digambarkan kelompok Keynesian, atau kelompok Klasik. Untuk topik yang serupa, penelitian ini mencakup periode waktu yang belum pernah dilakukan di Indonesia sebelumnya. Penggunaan asa nalar dalam model makro guna peramalan kedepan juga merupakan sesuatu yang baru bagi dunia akademik di Indonesia. Bagi penguasa moneter, penelitian ini bermanfaat untuk masukan dalam rangka pengendalian moneter, sebab variabel moneter dipengaruhi tidak saja oleh instrumen moneter, namun juga oleh instrumen fiskal. Dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran makro, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi pemerintah untuk mempertimbangkan antisipasi masyarakat atas kebijakan pemerintah yang akan diluncurkan. Model yang dibangun dalam penelitian ini melibatkan delapan (8) persamaan perilaku jangka panjang, delapan (8) persamaan perilaku jangka pendek, empat (4) persamaan asa nalar, dan paling tidak dua belas (12) persamaan identitas. Parameter persamaan dalam model diestimasi dengan menggunakan metoda Two Stage Least Squares (2SLS). Variabel endogen yang menjadi variabel independen digantikan dengan variabel instrumennya. Variabel instrumen diperoleh dari reduced form persamaan struktural. Variabel asa nalar diestimasi dengan menggunakan seluruh informasi yang relevan bagi masing-masing pelaku ekonomi. Diasumsikan seluruh informasi berproses secara auto-regresif, dan ada keterkaitan antara informasi masa kini dan masa lampau. Harapan pelaku ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh apa yang seharusnya terjadi tetapi juga oleh apa yang seharusnya tidak terjadi. Uji statistik pengaruh defisit anggaran terhadap variabel moneter dilakukan melalui persamaan reduced form dan uji kausalitas. Hasil uji menunjukkan bahwa baik dari uji kausalitas maupun dari uji melalui persamaan reduced form terbukti defisit anggaran terutama melalui mekanisme penerimaan pemerintah mempengaruhi suku bunga baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek melalui mekanisme pengeluaran pemerintah, defisit anggaran akan mempengaruhi kurs dan tingkat harga. Dalam jangka panjang melalui uji kausalitas justru terbukti bahwa kurs dan harga akan mempengaruhi defisit anggaran.
This research aims to inquire the impact of the government budget deficit policy on the monetary variables such as interest rate, exchange rate and price. Rational expectation is also involved in this inquiry covering the period of 1983:1 – 2002:4. In the rational expectation model, agents have the possibility of altering their behavior and economic decisions in encountering the government economic policies. The purpose of this research is to observe the impact of the budget deficit policy on the macroeconomic variables in general, and specifically on the monetary variables in the short and long run. The achievement of this research is expected to benefit the academic world, monetary authorities, and the government. To the academic world, results of this research could describe whether the Indonesian economic condition is tended to be closer to the Keynesian or Classical group. This research covers a period not previously been examined in-depth by other researcher. The use of rational expectation in a macro model to forecast the future is a relatively new to the academic world in Indonesia. Regarding the monetary authorities, results of this research could be a benefit in monetary control since monetary variables are not only affected by monetary instruments but also by fiscal instruments. In order to achieve macro targets, results of this research are expected tostimulate the awareness of the government in considering how the public would anticipate the government policy to be launched. The model constructed in this research involves eight (8) long run behavior equations, eight (8) short run behavior equations, four (4) rational expectation equations, and at least twelve (12) identity equations. The parameters of the equations in the model are estimated by using the Two Stage Least Squares (2SLS) method. The endogenous variables which has become the independent variables are replaced by the instrument al variables. The instrumental variables are obtained from the reduced form structural equations. The rational expectation variable was estimated by using all the information available to every agent. It is assumed that all of the information are processed auto-regressively, and that there is connection between present and past information. The agent’s expectation is not only affected by what should occur, but also by what should not occur. The statistical test on the impact of budget deficit on monetary variables are conducted by using reduced form equations and causality test. Both of the tests show that budget deficit through the government revenue mechanism affects the interest rate in the short and long run. In the short run through government expenditure mechanism, budget deficit would affect the exchange rate and price rate. In the long run, however, causality tests show that the exchange rate and price rate would in turn affect the budget deficit.
Kata Kunci : Manajemen Anggaran,Defisit Anggaran,Pengendalian Moneter,Asa Nalar, Fiscal Deficit, Rational Expectation, Monetary Control