Analisis Biaya pada Metode Pemesanan Persediaan dengan Pendekatan Probabilistik di PT Prima Orbit Lestari

Ghana Hendra Ghulam Muhammad, Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A., M.P.M., Ph.D.

2024 | Tesis | S2 Manajemen

Pengelolaan stok yang efektif dan efisien sangat penting dalam industri furnitur, mengingat permintaan konsumen yang bervariasi sepanjang tahun. Kegagalan dalam mengelola persediaan menyebabkan berbagai masalah serius bagi PT. Prima Orbit Lestari. Perusahaan mengalami pembatalan penjualan sejumlah 18.862 unit barang sepanjang tahun 2023, atau setara dengan Rp2.098.072.000 Jumlah tersebut meningkat sebesar 20% dibandingkan pembatalan penjualan pada tahun sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah biaya persediaan total pada kondisi eksisting perusahaan, yang pada tahap selanjutnya akan dibandingkan dengan nominal biaya persediaan total pada metode pemesanan P dan Q. Peneliti akan mengidentifikasi biaya persediaan total yang paling optimal di antara metode pemesanan P, Q, dan Eksisting. Tahap berikutnya adalah menganalisis seluruh sampel penelitian dengan metode pengkategorian persediaan ABC untuk memudahkan kontrol persediaan pada SKU yang lebih bermakna bagi pendapatan perusahaan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mengkaji metode pemesanan persediaan pada PT. Prima Orbit Lestari. Data sekunder yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan uji normalitas data, kemudian dilakukan perhitungan biaya pada metode pemesanan probabilistik berkelanjutan (Q) dan periodik (P). Terakhir, akan dilakukan pengkategorian seluruh sampel dengan analisis ABC. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, metode Q memiliki nominal biaya persediaan total yang paling optimal, yaitu sebesar Rp13.119.030.256, atau memiliki efisiensi sebesar 7,5% atau setara Rp1.044.687.629 dari kondisi eksisting. Disusul dengan metode P dengan biaya persediaan sebesar Rp13.131.046.976. Biaya terbesar adalah pada kondisi eksisting, yaitu sebesar Rp14.163.717.885. Analisis ABC pada penelitian ini mengkategorikan 6 SKU ke dalam kategori A, 2 SKU dalam kategori B, dan 2 SKU sisanya dalam kategori C. Analisis ABC sebaiknya diterapkan pada proses kontrol persediaan Perusahaan agar Perusahaan dapat lebih fokus pada SKU di kategori A yang berkontribusi lebih tinggi terhadap pendapatan perusahaan.

Effective and efficient inventory management is essential in the furniture industry, given the varying consumer demand throughout the year. Failure to manage inventory has caused serious problems for PT. Prima Orbit Lestari. The company experienced sales cancellations of 18,862 units of goods throughout 2023, equivalent to IDR2,098,072,000. This number increased by 20% compared to sales cancellations in the previous year. The purpose of this study is to determine the total inventory cost in the company's existing conditions, which in the next stage will be compared with the nominal total inventory cost in the P and Q ordering methods. The researcher will identify the most optimal total inventory cost among the P, Q, and Existing ordering methods. The next stage is to analyze all research samples using the ABC inventory categorization method to facilitate inventory control on SKUs that are more meaningful to the company's income.

This study uses a quantitative descriptive method to examine the inventory ordering method at PT. Prima Orbit Lestari. The secondary data that has been obtained will be analyzed using the data normality test, then the cost calculation is carried out on the continuous probabilistic ordering method (Q) and periodic method (P). Finally, all samples will be categorized using ABC analysis. The conclusion of this study is that the Q method has the most optimal total inventory cost, which is IDR13,119,030,256, or has an efficiency of 7.5% or equivalent to IDR1,044,687,629 from the existing condition. Followed by the P method with an inventory cost of IDR13,131,046,976. The largest cost is in the existing condition, which is IDR14,163,717,885. The ABC analysis in this study categorizes 6 SKUs into category A, 2 SKUs in category B, and the remaining 2 SKUs in category C. ABC analysis should be applied to the Company's inventory control process so that the Company can focus more on SKUs in category A that contribute more to the company's revenue.

Kata Kunci : metode pemesanan stok, tinjauan berkelanjutan, tinjauan periodik