Analisis Kinerja Pada Kasus Underpricing IPO, Komparasi Antara Papan Akselerasi dan Papan Pengembangan (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia 2020-2023)
Bintoro Suatmaji, I Wayan Nuka Lantara M.Si., Ph.D
2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis fenomena underpricing dalam Initial Public
Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan fokus pada dua papan
pencatatan, yaitu papan akselerasi dan papan pengembangan, selama periode
2020-2023. Sebanyak 181 emiten yang terbagi ke dalam 41 emiten di papan
akselerasi dan 140 emiten di papan pengembangan dianalisis untuk memahami
pengaruh informasi asimetris, tata kelola perusahaan, kinerja keuangan, dan
kapitalisasi pasar terhadap kinerja saham jangka pendek dan panjang. Metode
yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan uji regresi linear berganda
untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel dan sub variabelnya dengan
underpricing IPO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan
(GCG) dan kapitalisasi pasar memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan
underpricing pada papan pengembangan. Sementara itu, di papan akselerasi, GCG
juga memiliki hubungan negatif yang signifikan, tetapi ukuran perusahaan (Aset)
menunjukkan korelasi positif dengan underpricing. Penelitian ini juga menemukan
bahwa kinerja saham jangka pendek di papan akselerasi lebih baik dibandingkan
papan pengembangan, meskipun volatilitas lebih tinggi pada papan pengembangan.
Penelitian ini juga melakukan robustness check untuk menguji konsistensi hasil
penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai metode
alternatif, termasuk analisis sub-sampel, uji sensitivitas, serta
cross-validation. Hasil robustness check menunjukkan bahwa variabel tata kelola
perusahaan dan kapitalisasi pasar tetap memiliki hubungan negatif yang
signifikan dengan underpricing, baik di papan akselerasi maupun papan
pengembangan. Robustness check memperkuat kesimpulan bahwa tata kelola
perusahaan yang baik dan kapitalisasi pasar yang besar mampu mengurangi tingkat
underpricing. Penelitian ini memberikan wawasan praktis bagi investor dalam
menentukan strategi IPO serta bagi perusahaan yang akan go public terkait tata
kelola dan penetapan harga saham. Temuan ini juga membantu regulator, seperti
OJK, dalam mengevaluasi kebijakan untuk mengurangi volatilitas pasca-IPO dan
melindungi investor. Keterbatasan penelitian mencakup rentang waktu singkat dan
fokus terbatas pada dua papan pencatatan, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi
untuk semua emiten di BEI.
This study aims to analyze the phenomenon of underpricing in Initial
Public Offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange (IDX) by focusing on two
listing boards, namely the acceleration board and the development board, during
the 2020-2023 period. A total of 181 issuers divided into 41 issuers on the
acceleration board and 140 issuers on the development board were analyzed to
understand the influence of asymmetric information, corporate governance,
financial performance, and market capitalization on short- and long-term stock
performance. The method used is a quantitative approach with a multiple linear
regression test to identify the relationship between variables and their
sub-variables with IPO underpricing. The results show that corporate governance
(GCG) and market capitalization have a significant negative relationship with
underpricing on the development board. Meanwhile, on the acceleration board,
GCG also has a significant negative relationship, but the size of the company
(Assets) shows a positive correlation with underpricing. The study also found
that short-term stock performance on acceleration boards is better than
development boards, although volatility is higher on development boards. This
study also conducted a robustness check to test the consistency of the research
results. This test is carried out using a variety of alternative methods,
including sub-sample analysis, sensitivity tests, and cross-validation. The
results of the robustness check show that corporate governance variables and
market capitalization remain significantly negatively related to underpricing,
both on the acceleration board and the development board. The robustness check
reinforces the conclusion that good corporate governance and a large market
capitalization are able to reduce underpricing. This research provides
practical insights for investors in determining IPO strategies as well as for
companies that will go public related to governance and stock pricing. These
findings also assist regulators, such as the OJK, in evaluating policies to
reduce post-IPO volatility and protect investors. The limitations of the
research include a short time span and a limited focus on two listing boards,
so the results cannot be generalized to all issuers on the IDX.
Kata Kunci : Kata kunci: underpricing IPO, papan akselerasi, papan pengembangan, informasi asimetri, tata kelola perusahaan, kapitalisasi pasar, kinerja keuangan perusahaan.