Laporkan Masalah

RELIGION AND CORPORATION: A Study of Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) and its Engagement With PT Toba Pulp Lestari (TPL) in Environmental Sustainability

Musdodi Frans Jaswin Manalu, Dr. Leonard Chrysostomos Epafras; Dr. Dicky Sofjan

2024 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya

Hubungan antara Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dan PT Toba Pulp Lestari (TPL) merupakan sebuah studi kasus mengenai interaksi yang kompleks antara kepentingan perusahaan, aktivisme lingkungan, dan etika agama. Sejak didirikan pada tahun 1983 sebagai PT Indorayon Inti Utama (IIU), TPL terlibat dalam perjuangan masyarakat atas degradasi lingkungan, pelanggaran hak asasi manusia, dan penyalahgunaan lahan. HKBP pada awalnya menentang operasi TPL karena dampak negatif terhadap lingkungan, namun intervensi pemerintah, perubahan kebijakan perusahaan, dan pelibatan masyarakat oleh TPL mengurangi upaya advokasi HKBP. Penelitian ini menganalisis dampak lingkungan dan sosial dari kegiatan TPL, mengeksplorasi bagaimana isu-isu tersebut membentuk sikap dan tindakan HKBP, dan menyelidiki alasan berkurangnya upaya advokasi HKBP serta implikasinya terhadap keberlanjutan lingkungan dan keadilan sosial. Melalui analisis komprehensif mengenai hubungan keduanya, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman mengenai dinamika antara lembaga-lembaga keagamaan dan perusahaan. Penelitian ini menyoroti kewajiban moral lembaga-lembaga keagamaan dalam mendorong keberlanjutan lingkungan dan keadilan sosial. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan HKBP dan TPL dipengaruhi oleh intervensi pemerintah, perubahan kebijakan perusahaan, dan dinamika masyarakat lokal. Meskipun pada awalnya HKBP menentang TPL, hubungan mereka berubah karena TPL mengadopsi inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan dukungan yang diberikan kepada beberapa komunitas. HKBP juga dipengaruhi oleh program CSR dan dukungan material yang diberikan oleh TPL kepada gereja lokal, yang mengakibatkan berkurangnya penentangan HKBP terhadap TPL dan perubahan pandangan gereja tersebut terhadap isu-isu lingkungan. Metode penelitian ini menggunakan analisis tematik, wawancara semi-terstruktur, dan studi lapangan, serta triangulasi data untuk memvalidasi temuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi keagamaan dapat memfasilitasi gerakan sosial dan memitigasi dampak negatif dari perusahaan pengelola lingkungan. HKBP merupakan contoh organisasi keagamaan yang pada awalnya berhasil menentang TPL, namun pada akhirnya kehilangan posisinya karena berbagai faktor. Oleh karena itu, hubungan masa lalu antara HKBP dan TPL dapat menjadi inspirasi bagi organisasi keagamaan lainnya untuk melakukan advokasi lingkungan.

The relationship between Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) and PT Toba Pulp Lestari (TPL) is a case study of the complex interplay between corporate interests, environmental activism, and religious ethics. Since its establishment in 1983 as PT Indorayon Inti Utama (IIU), TPL is involved in community struggles over environmental degradation, human rights violations, and land abuse. HKBP initially opposes TPL’s operations due to its negative environmental impacts, but government intervention, changes in company policy, and community engagement by TPL diminish HKBP's advocacy efforts. This research analyzes the environmental and social impacts of TPL activities, explores how these issues shape HKBP attitudes and actions, and investigates the reasons for the reduction in HKBP advocacy efforts and its implications for environmental sustainability and social justice. Through a comprehensive analysis of their relationship, this research contributes to the understanding of the dynamics between religious and corporate institutions. It highlights the moral obligation of religious institutions in promoting environmental sustainability and social justice. 

The results show that HKBP and TPL relations are influenced by government intervention, changes in corporate policy, and local community dynamics. Although HKBP initially opposes TPL, their relationship changes due to TPL's adoption of Corporate Social Responsibility (CSR) initiatives and support provided to some communities. HKBP is also influenced by CSR programs and material support provided by TPL to the local church, resulting in a reduction in HKBP's opposition to TPL and changes in the church's views on environmental issues. The research method involves thematic analysis, semi-structured interviews, and field studies, with data triangulation to validate the findings. This research shows that religious organizations can facilitate social movements and mitigate the negative impacts of environmental management companies. HKBP is a case of a religious organization that is initially successful in opposing TPL but eventually loses its position due to various factors. Therefore, the past relationship between HKBP and TPL could inspire other religious organizations to advocate the environment.

Kata Kunci : Huria Kristen Batak Protestan, Toba Pulp Lestari, Environmental Sustainability, Corporate Social Responsibility

  1. S2-2024-495303-abstract.pdf  
  2. S2-2024-495303-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-495303-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-495303-title.pdf