ANALISIS DEFORMASI TEROWONGAN PENAMBANGAN EMAS (UNDERGROUND MINING) LOKASI XC LOOP 2 DAN UNFOLOADER 600 CIURUG DI PT. ANTAM PONGKOR KABUPATEN BOGOR, KECAMATAN NANGGUNG DESA BANTAR KARET
Even Gevor, Ir. I Gde Budi Indrawan, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM
2024 | Tesis | S2 Teknik Geologi
Sistem penambangan bawah tanah merupakan aktivitas penambangan untuk
mengambil hasil bumi berupa bijih yang terletak di bawah permukaan. Proses
penambangan bawah tanah memiliki beberapa risiko berupa adanya deformasi batuan
seperti swelling ataupun squeezing yang mengakibatkan
penyempitan terowongan bahkan keruntuhan terowongan sehingga mengancam
keselamatan dari aktivitas penambangan. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi,
yaitu Unfoloader 600 dan XC Loop 2 PT. Antam Pongkor, Bogor, Jawa Barat,
Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi dari
kualitas massa batuan yang menyebabkan deformasi baik swelling atau
squeezing dengan memodelkan perkuatan terowongan pemodelan numerik. Dengan
memodelkan perkuatan terowongan menggunakan pemodelan numerik. Metode yang
digunakan terdiri dari analisis indeks properti tanah dan batuan, sifat mekanik
XRD, RMR, Q-system, tekanan pembengkakan, dan metode numerik finite element
method (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi Unfoloader
600 memiliki nilai kekuatan batuan sebesar 22,75 MPa, nilai free swelling 33,93% justifikasi sedang dengan swelling
pressure sebesar 8,51 kPa kategori squeezing. Lokasi XC Loop 2
memiliki nilai kekuatan batuan 54,13 MPa, nilai free swelling 102,94%
justifikasi ekstrem dan tekanan free swelling sebesar 64,54 kPa kategori
swelling. Sistem penyangga (supporting) digunakan berdasarkan
kondisi aktual di lapangan dan penetapan aturan PT. Antam Pongkor yaitu rock
bolt dan shotcrete. Karakteristik pemasangan shotcrete ketebalan
150-200 mm dan rock bolt 1,5-2,0 m dengan spasi 1 m × 1 m.
Underground mining is an activity aimed at extracting mineral resources in
the form of ore located beneath the surface. This process carries several
risks, including rock deformation such as swelling or squeezing, which can lead
to tunnel narrowing or even collapse, thereby threatening the safety of mining
operations. This study was conducted at two locations, namely Unfoloader 600
and XC Loop 2 at PT. Antam Pongkor, Bogor, West Java, Indonesia. The objective
of this research is to determine the geological conditions and rock mass
quality that cause deformation, either swelling or squeezing, by modeling
tunnel reinforcement using numerical modeling. The methods used include
analysis of soil and rock property indices, mechanical properties (XRD), Rock
Mass Rating (RMR), Q-system, swelling pressure, and the Finite Element Method
(FEM). The results show that the Unfoloader 600 location has a rock strength
value of 22.75 MPa, a free swelling value of 33.93% (moderate justification)
with a swelling pressure of 8.51 kPa (squeezing category). The XC Loop 2
location has a rock strength value of 54.13 MPa, a free swelling value of
102.94% (extreme justification), and a free swelling pressure of 64.54 kPa
(swelling category). The support system used is based on actual field
conditions and PT.Antam Pongkor's regulations, which include rock bolts and
shotcrete. The characteristics of shotcrete application are a thickness of 150-200
mm and rock bolts with a length of 1.5-2.0 m and a spacing of 1 m × 1 m.
Kata Kunci : rock deformation, squeezing, swelling pressure, FEM supporting.