Kajian Kerusakan Lingkungan Akibat Reklamasi Pantai di Kota Labuha Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara
Zulkarnain R. Somadayo, Dr. Sigit Herumurti B.S., S.Si., M.Si; Dr. Bachtiar Wahyu Mutaqin, S.Kel., M.Sc.
2024 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan
Reklamasi pantai merupakan proses pembuatan lahan baru dari perairan laut atau pantai untuk berbagai tujuan, seperti pembangunan infrastruktur, kawasan industri, atau pemukiman. Reklamasi pantai yang berada di wilayah kepesisiran Kota Labuha menyebabkan permasalahan lingkungan dan memberikan dampak positif serta negatif untuk lingkungan sekitar termasuk didalamnya komponen abiotik, biotik dan sosial masyarakat. Tujuan penelitan ini mengkaji jenis dan tingkat kerusakan serta merumuskan strategi pengelolaan lingkungan pada area reklamasi pantai dan sekitarnya di wilayah kepesisiran Kota Labuha.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan, serta informasi yang diperoleh dari wawancara dan didukung data sekunder. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode survei yaitu dengan mengamati, mengukur, serta mencatat data lapangan yang dibuat secara sistematis. Responden untuk wawancara menggunakan metode purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa reklamasi pantai di wilayah kepesisiran Kota Labuha telah mengubah kondisi alami wilayah kepesisiran dan ekosistem yang ada sebagai dampak dari kegiatan reklamasi pantai dengan jenis kerusakan lingkungan yang terjadi diantaranya yaitu adanya perubahan garis pantai dengan nilai 48,96 meter dan -28,13 meter. Sedangkan laju perubahan tertinggi akibat erosi sebesar -1,96 meter/tahun. Hasil pengukuran diperoleh data dengan kedalaman dari 0,8 m sampai dengan 4 m. Luas terumbu karang sebesar 28.522,05 m² sebelum adanya reklamasi pantai. Sedangkan pada tahun 2024 luas terumbu karang mengalami penurunan sebesar 28.284,22 m². Strategi pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan diantaranya yaitu membangun bangunan pelindung pantai, penanaman mangrove yang berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi pesisir dari erosi dan serangan gelombang besar, membuat terumbu karang buatan, menampung aspirasi masyarakat dan nelayan, Menyediakan pelantar khusus untuk nelayan, serta melakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap seluruh aspek yang menimbulkan kerusakan lingkungan.
Coastal reclamation is the process of creating new land from marine or coastal waters for various purposes, such as infrastructure development, industrial areas, or settlements. Coastal reclamation in the coastal area of Labuha City causes environmental problems and has positive and negative impacts on the surrounding environment including abiotic, biotic and social components of the community. The purpose of this research is to assess the type and level of damage and formulate an environmental management strategy for the coastal reclamation area and its surroundings in the coastal area of Labuha City.
This research uses primary data obtained from direct observation and measurement in the field, as well as information obtained from interviews and supported by secondary data. Data collection was carried out using the survey method, namely by observing, measuring, and recording field data made systematically. The respondents for the interview used purposive sampling method.
The results showed that coastal reclamation in the coastal area of Labuha City has changed the natural conditions of the coastal area and the existing ecosystem as a result of coastal reclamation activities with the type of environmental damage that occurs including changes in the coastline with a value of 48.96 meters and -28.13 meters. While the highest rate of change due to erosion is -1.96 meters / year. Measurement results obtained data with depths from 0.8 m to 4 m. Coral reef area amounted to 28,522.05 m² before coastal reclamation. While in 2024 the coral reef area decreased by 28,284.22 m². Strategies for environmental management that can be carried out include building coastal protection buildings, planting mangroves that function as natural fortresses that protect the coast from erosion and large wave attacks, making artificial coral reefs, accommodating the aspirations of the community and fishermen, providing special shipping for fishermen, and managing and monitoring all aspects that cause environmental damage.
Kata Kunci : Reklamasi Pantai, kerusakan Lingkungan, Strategi Pengelolaan Lingkungan