Laporkan Masalah

FRAMING MEDIA PADA GERAKAN PAPUA MELAWAN 2019: DAMPAKNYA TERHADAP DIPLOMASI INDONESIA DI PASIFIK

ADISTY YULINDA PUTRI, Dr. Ririn Tri Nurhayati S.I.P., M.Si., M.A.

2024 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Penelitian ini mengkaji peran media dalam diplomasi Indonesia di Kawasan Pasifik. Media merupakan penyalur informasi dan opini yang dapat mempengaruhi arah dan kebijakan pemerintah seperti sikap dan bentuk diplomasi. Pembingkaian media pada Gerakan Papua Melawan 2019 menimbulkan berbagai respon dari komunitas internasional khususnya negara di kawasan Pasifik. Meskipun isu terkait Papua dan Papua Barat merupakan kasus dalam negeri, namun respon komunitas internasional tidak dapat dihindari antara lain isu rasisme, ketimpangan bahkan pelanggaran HAM di Papua. Pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak framing media pada Gerakan Papua Melawan tahu 2019 terhadap diplomasi Indonesia di Kawasan Pasifik? Dengan menggunakan berbagai pembingkaian media dalam negeri dan internasional antara lain Tirto.id, The Jakarta Post, Radio New Zealand, Aljazeera, The Guardian dan Post-Courier. Posisi tawar Indonesia menjadi semakin lemah ketika berhadapan dengan isu Papua yang menyangkut demokratisasi, HAM dan isu lingkungan. Agar dapat memperbaiki citra tersebut, pemerintah Indonesia melalukan upaya-upaya soft power melalui diplomasi di Kawasan Pasifik.

This study examines the role of media in Indonesian diplomacy in the Pacific Region. Media is a channel of information and opinions that can influence the direction and policies of the government such as attitudes and forms of diplomacy. Media framing of the 2019 Papua Uprising Movement has caused various responses from the international community, especially countries in the Pacific region. Although the issues related to Papua and West Papua are domestic cases, the response of the international community cannot be avoided, including issues of racism, inequality and even human rights violations in Papua. The main question in this study is how does media framing of the 2019 Papua Uprising Movement impact Indonesian diplomacy in the Pacific Region? By using various domestic and international media framings including Tirto.id, The Jakarta Post, Radio New Zealand, Aljazeera, The Guardian and Post-Courier. Indonesia's bargaining position is getting weaker when dealing with Papua issues concerning democratization, human rights and environmental issues. In order to improve this image, the Indonesian government is making soft power efforts through diplomacy in the Pacific Region.

Kata Kunci : Gerakan Papua Melawan, Framing Media, Diplomasi, Soft Power, Pasifik

  1. S2-2024-466833-abstract.pdf  
  2. S2-2024-466833-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-466833-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-466833-title.pdf