Laporkan Masalah

Tingkat Pengetahuan, Keberterimaan, Kesediaan Membayar (Willingness to Pay) Vaksin Dengue di Indonesia

Romadhina Nuficahyanti, Dr. apt. Nanang Munif Yasin, M.Pharm.; Dr. apt. Dwi Endarti, M.Sc.

2024 | Tesis | Magister Manajemen Farmasi

Penyakit demam berdarah dengue atau DBD merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Menurut data Kemenkes 2022, kasus DBD mencapai 17.434 kasus dan 118 mengalami kematian. Vaksin dengue dapat menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit demam berdarah dan telah direkomendasikan oleh WHO. Di Indonesia, vaksin dengue belum masuk ke dalam program vaksinasi nasional dan masih sedikit masyarakat yang berminat untuk melakukan vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan, keberterimaan dan kesediaan membayar (Willingnes To Pay) vaksin dengue di Indonesia.

Penelitian secara cross-sectional, data dikumpulkan melalui survei online menggunakan G-form yang disebarkan kepada Masyarakat Indonesia berusia 18- 45 tahun. Responden dipilih dengan metode convenience sampling. Kuisoner terdiri dari pengetahuan terkait DBD serta vaksin dengue, keberterimaan terkait vaksin, dan 3 skenario kesediaan membayar vaksin.

Sebanyak 455 responden yang memenuhi kriteria, 58,5% memiliki tingkat pengetahuan rendah. Keberterimaan vaksin dengue sebesar 96,7%, keberterimaan scenario out of pocket sebesar 45 %, co-payment sebesar 91,8 ?n didanai penuh oleh pemerintah sebesar 47,9 %. WTP Rata-rata (SD) pada skenario out of pocket adalah Rp 294.795,- (± Rp 233.552,-) dengan median (rentang) adalah Rp 150.000,- (Rp 5.000,- – Rp 1.500.000,-). WTP Rata-rata (SD) pada skenario Co-Payment adalah 48.7 % (± 24.6 %) dengan median (rentang) 50 % (10 % -100 %). Sektor pekerjaan memiliki hubungan signifikan dengan tingkat pengetahuan. Keberterimaan terhadap vaksin dengue dipengaruhi oleh kepemilikan asuransi dan jenis asuransi. Terdapat perbedaan signifikan rata-rata WTP antara jenis kelamin (p=0,007), status pernikahan (p=0,001), Jumlah anak yang dimiliki (p=0,001), agama (p=0,001), pendidikan terakhir (p=0,000), status pekerjaan (p=0,000) tempat bekerja (p=0,000), pendapatan perbulan (p=0,000). Tingkat pengetahuan mengenai DBD dan vaksin dengue tergolong rendah dengan WTP yang tergolong tinggi ketika vaksin ditawarkan dengan pembayaran bersama akan tetapi responden lebih banyak yang menolak untuk didanai oleh pemerintah dan pembayaran secara out of pocket. Kurangnya sosialisasi terkait vaksin dengue, takut dengan efek samping dan masalah biaya menjadi faktor yang mendasari. Jumlah WTP yang diperoleh dengan skenario out of pocket jauh di bawah harga pasar saat ini. Langkah yang tepat untuk mengatasi tingkat pengetahuan dan WTP yang rendah adalah dengan sosialisasi kepada masyarakat secara lebih luas terkait DBD dan vaksin dengue. 

Dengue hemorrhagic fever or DHF is one of the health problems that needs to be watched out for. According to data from the Ministry of Health in 2022, dengue cases reached 17,434 cases and 118 deaths. Dengue vaccine can be one of the efforts to prevent dengue fever and has been recommended by WHO. In Indonesia, dengue vaccine has not been included in the national vaccination program and there are still few people who are interested in vaccination. This study aims to measure the level of knowledge, acceptability and willingness to pay (Willingnes To Pay) of dengue vaccine in Indonesia.

The study was cross-sectional, data was collected through an online survey using G-form distributed to Indonesian people aged 18-45 years. Respondents were selected using convenience sampling method. The questionnaire consisted of knowledge related to dengue and dengue vaccine, acceptability related to the vaccine, and 3 scenarios of willingness to pay for the vaccine.

A total of 455 respondents who met the criteria, 58.5% had a low level of knowledge. Acceptability of dengue vaccine was 96.7%, acceptability of out of pocket scenario was 45%, co-payment was 91.8% and fully funded by the government was 47.9%. The Mean (SD) WTP in the out of pocket scenario was IDR 294,795 (± IDR 233,552) with a median (range) of IDR 150,000 (IDR 5,000 - IDR 1,500,000). The average WTP (SD) in the Co-Payment scenario is 48.7% (± 24.6%) with a median (range) of 50% (10%-100%). Employment sector has a significant relationship with knowledge level. Acceptability of dengue vaccine is influenced by insurance ownership and insurance type. There were significant differences in mean WTP between gender (p=0.007), marital status (p=0.001), number of children owned (p=0.001), religion (p=0.001), last education (p=0.000), employment status (p=0.000) place of work (p=0.000), monthly income (p=0.000). The level of knowledge about dengue and dengue vaccine was low with high WTP when the vaccine was offered with co-payment but more respondents refused to be funded by the government and paid out of pocket. Lack of socialization regarding dengue vaccine, fear of side effects and cost issues were the underlying factors. The amount of WTP obtained with out of pocket scenario is far below the current market price. The right step to overcome the low level of knowledge and WTP is to socialize to the community more widely related to DHF and dengue vaccine. 

Kata Kunci : Vaksin Dengue, Willingness to Pay, Keberterimaan, Tingkat Pengetahuan, nMasyarakat Indonesia

  1. S2-2024-495693-abstract.pdf  
  2. S2-2024-495693-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-495693-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-495693-title.pdf